DYNA LUSI SUSANTI | Mengawal Perusahaan agar Senantiasa On Regulation

  April 18, 2024
DYNA LUSI SUSANTI | Mengawal Perusahaan agar Senantiasa On Regulation

  April 18, 2024

Fungsi Internal Audit (IA) pada dasarnya bertanggung jawab untuk mengawal dan memastikan upaya pencapaian tujuan Perusahaan sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi ini menjadi pemandu agar langkah-langkah Perusahaan senantiasa on regulation, selaras dengan regulasi internal maupun eksternal. Fungsi IA ini melapor kepada dua organ dalam perusahaan, yaitu Board of Directors (BOD) dan Board of Commissioners (BOC). 

 

 

Terdapat tiga jenis tugas dan tanggung jawab utama IA, yakni assurance, audit consulting, dan counterparting. Ketiganya memiliki kriteria, standar, pedoman, dan peraturan yang menjadi acuan dan rujukan bersama, sekaligus sebagai dasar dalam menilai, menguji, atau mengaudit aktivitas Perusahaan. 

 

 

Dyna menjelaskan bahwa dalam setiap kajian audit baik internal maupun eksternal, pasti terdapat temuan. Dari temuan tersebut, kemudian diklasifikasikan mana yang masuk kategori temuan complain, temuan improvement, dan temuan fraudulence. Namun, menurut Dyna, tugas auditor yang sesungguhnya tidak hanya terbatas pada kajian audit saja. “Pada saat mengaudit, auditor tidak hanya mengukur dan menyampaikan temuan, namun berupaya untuk mencegah terjadinya kesalahan atau pelanggaran aturan,” tambahnya. 

 

 

Secara runut, Dyna menjelaskan bagaimana mekanisme pelaporan hasil audit yang selama ini fungsinya lakukan. Beberapa laporan diberikan dalam kurun waktu yang berbeda-beda. Laporan BOC dilakukan dalam periode triwulan yang mengedepankan isu-isu strategis, sedangkan laporan BOD menampilkan isu yang bersifat operasional atau penyelesaian masalah, misalnya penyelesaian perselisihan kontrak antara unit bisnis PHI dengan salah satu kontraktor. Dyna melanjutkan, laporan audit internal untuk Subholding Upstream juga dilaporkan setiap akhir triwulan, di mana laporan tersebut akan dikompilasi dengan laporan dari regional lain untuk selanjutnya dilaporkan ke PT Pertamina (Persero). 

 

 

Dalam kesempatan yang sama, Dyna juga menjelaskan bagaimana sistem kerja Intenal Audit. Ia menuturkan bahwa setiap tahun, tim audit membuat perencanaan program kerja berupa inisiatif, rekomendasi ataupun permintaan internal perusahaan. Untuk mengetahui obyek audit dan fokus yang ingin dituju pada tahun berjalan, fungsinya akan melakukan wawancara kepada BOD dan BOC, Subholding Upstream, dan PT Pertamina (Persero). “Misalnya, BOC ingin melakukan audit terhadap kinerja HSSE, dan BOD ingin memastikan kepatuhan terhadap anggaran yang sudah disepakati dengan SKK Migas,” tambahnya.

 

 

Untuk memaksimalkan peran dan fungsinya dalam mengawal Perusahaan, Dyna memiliki tata cara tersendiri dalam mengatur tim dan pembagian tugasnya. Dalam mengatur Perwira di fungsinya, Dyna akan melakukan implementasi secara proporsional. “Misalnya, dalam satu tahun ada tujuh penugasan audit dengan pembagian masing-masing satu slot untuk isu yang menjadi perhatian Persero dan Subholding Upstream. Sisanya akan dialokasikan untuk isu yang menjadi perhatian BOC dan BOD, umumnya terkait risk profile Perusahaan,” ungkap Dyna.

 

 

Menurut Dyna, untuk mendapatkan kualitas audit yang baik, tidak hanya membutuhkan proses yang tepat, namun juga perlu didukung oleh SDM yang mumpuni. Mengingat beragamnya jenis isu yang harus ditangani oleh timnya, Dyna membutuhkan tim dengan latar belakang dan kompetensi yang berbeda. “Karena banyaknya isu audit, latar belakang auditor tidak hanya dari keuangan namun juga yang memahami bidang teknik, ekonomi, kimia, legal, dan lain-lain. Selain itu,  mereka juga wajib memiliki sertifikasi audit,” tuturnya. 

 

 

Dyna juga mengungkapkan apabila terjadi kondisi ditemukan risiko yang sangat besar, maka Fungsi IA akan melakukan inisiatif audit. Sebagai contoh, inisiatif ini dapat langsung dilakukan jika terdapat indikasi ataupun temuan fraud, sekecil apapun itu. Fungsi IA saat ini hanya ada di level regional dan hanya berwenang di intrenal PHI-Regional 3 Kalimantan. “Apabila ada isu yang berkaitan dengan entitas Pertamina lainnya, maka akan dilakukan koordinasi dengan auditor di perusahaan terkait,” tambah Dyna.

 

 

Secara khusus, Dyna mengapresiasi bahwa Perwira PHI-Regional 3 Kalimantan karena memiliki integritas yang baik terkait pengelolaan operasional perusahaan. Dyna juga berharap agar di usianya yang ke-8 ini, PHI dapat semakin sukses dan berjaya serta Perwiranya tetap terus mempertahankan integritasnya dengan baik. (*)

DOWNLOAD