EDI EKO CAHYONO | Berbagi Tips Kesuksesan dan Keberlanjutan PHI

  April 18, 2024
EDI EKO CAHYONO | Berbagi Tips Kesuksesan dan Keberlanjutan PHI

  April 18, 2024

Delapan tahun bukanlah periode yang singkat bagi PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI). Banyak proses dan dinamika yang terjadi di dalamnya. Dan, perjalanan PHI-Regional 3 Kalimantan ke depan akan semakin penuh tantangan.

 

 

Eko, sapaan karib Edi Eko Cahyono, bergabung sebagai komisaris PHI pada 2022. Dia menilai Direktur Utama (Dirut) PHI dan seluruh jajarannya telah berupaya keras dalam mencapai target bisnis di tengah berbagai tantangan teknis operasional maupun nonteknis. Organisasi PHI, sebagai anak perusahaan dari Subholding Upstream Pertamina, hanya memiliki satu direktur. ”Ini (posisi Dirut PHI, Red.) ibarat superman karena menjalankan korporasi yang besar dan harus memikirkan semua aspek, termasuk bagaimana mendekatkan Perusahaan dengan para pemangku kepentingan,” tutur Eko. 

 

 

Meskipun sendiri, lanjut dia, Dirut PHI memiliki engagement yang sangat baik. Dirut PHI dinilai berhasil membangun bonding atau ikatan yang kuat dengan Dewan Komisaris. Terkadang ada perbedaan pendapat, itu dinilai wajar dengan dibalut semangat kerja yang konstruktif.

 

 

Sebagai sebuah korporasi, menurut Eko, kesuksesan dan keberlanjutan PHI dipengaruhi beberapa faktor utama di antaranya sinergi borderless, HSSE, optimalisasi, efisiensi, kepatuhan, dan kontribusi kepada masyarakat sekitar. Seperti apa penjabaran dari masing-masing faktor tersebut?

 

 

Sinergi tanpa Batas

 

 

Borderless atau sinergi tanpa batas merupakan hal krusial bagi PHI. Dalam kegiatan bisnisnya, PHI menjalankan multiperan yakni: sebagai anak perusahaan PT Pertamina Hulu Energi, induk perusahaan bagi anak perusahaan yang dikelolanya, bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tulang punggung produksi migas nasional, dan lain sebagainya. PHI harus mampu menempatkan diri secara strategis di mata seluruh pemangku kepentingan agar tercipta hubungan yang harmonis.

 

 

Kolaborasi dan sinergi sangat berpengaruh terhadap upaya pencapaian target bisnis dan peningkatan keandalan aset produktif. Sinergi dengan Subholding Upstream, contohnya, bisa mendukung Perusahaan mencapai target-target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Contoh lainnya, sinergi dengan pemangku kepentingan eksternal dapat membuka peluang pemberian insentif dari pemerintah yang berpengaruh terhadappengelolaan lapangan-lapangan mature di PHI-Regional 3 Kalimantan.

 

 

Dalam berbagai rapat maupun Management Walkthrough (MWT) ke lapangan, direksi selalu membahas dan mencari peluang untuk menyelesaikan masalah, menerapkan strategi, dan mendorong semangat borderless di berbagai aspek. Kesadartahuan (awareness) tentang perlunya engagement dengan para pemangku kepentingan harus melekat di semua level. ”Kesadartahuan bahwa kita harus menciptakan hubungan sinergis dengan berbagai pemangku kepentingan, akan membantu kita dalam menciptakan kondisisuportif terhadap apa yang dibutuhkan Perusahaan,” jelas Eko.

 

 

Membumikan HSSE

 

 

Faktor berikutnya adalah HSSE. Bagi Eko, kesadaran terhadap HSSE wajib terus diperkuat dan ditingkatkan bersama para mitra kerja melalui program implementasi yang sederhana di lapangan. Dia mengingatkan, Dewan Komisaris dan manajemen puncak harus dapat menjelaskan aspek HSSE yang kompleks kedalam bahasa yang lebih membumi dan menjadi keseharian bagi frontliner.

 

 

Dalam berbagai kesempatan, aspek HSSE selalu menjadi agenda paling awal yang dibahas, baik itu di level komisaris, direksi, maupun fungsi. Tak hanya itu, kebijakan dan pencapaian HSSE dipantau dari bulan ke bulan dan menjadi salah satu indikator utama KPI bagi direksi. ”Ketika kami melakukan MWT, semua anggota Dewan Komisaris dan komite menjadikan penerapan HSSE sebagai salah satu aspek yang kami konfirmasi,” jelasnya.

 

 

Optimalisasi dan Efisiensi

 

 

Faktor lain yang tak kalah penting adalah optimalisasi, supaya PHI-Regional 3 Kalimantan tetap mampu memberikan kontribusi terbaik bagi Pertamina. Upaya optimalisasi ini juga mendapatkan dukungan dari pemerintah melalui pemberian insentif agar hasil produksi lapangan-lapangan mature tetap ekonomisInsentif ini mendorong PHI-Regional 3 Kalimantan tetap mampu menjalankan peran strategis dalam menjaga keberlanjutan produksi dan mendukung ketahanan energi nasional. 

 

 

Sejalan dengan semangat optimalisasi, Dewan Komisaris juga menaruh perhatian pada sisi efisiensi biaya. Aktivitas-aktivitas untuk menurunkan biaya ini dilakukan dengan tetap menjaga produktivitas dan cadangan. “Kami terus mendorong Reserve Replacement Ratio, atau RRR, maupun Reserve To Production, atau RTP,untuk mempertahankan keberlanjutan Perusahaan,” imbuh Eko. 

 

 

Keberhasilan penerapan strategi optimalisasi dan efisiensi ini tidak lepas dari kemampuan Perwira dalam mengelola operasi. Karena itu, Dewan Komisaris senantiasa mendukung pengembangan kapasitas dan kapabilitas SDM di PHI-Regional 3 Kalimantan. 

 

 

Beyond Compliance dan TJSL

 

 

Guna memastikan pengelolaan Perusahaan sesuai dengan amanah pemegang saham, faktor kepatuhan terhadap peraturan perundangan juga harus dipenuhi dan dikawal. Perusahaan harus mematuhi berbagai regulasi, bahkan kalau bisa mencapai beyond compliance

 

 

Faktor lain yang juga menjadi kunci keberlanjutan PHI adalah kontribusi Perusahaan terhadap lingkungan sekitar melalui Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). “Ada social license to operate, di mana Perusahaan meng-engage masyarakat melalui berbagai program atau kegiatan-kegiatan pemberdayaan, sehingga masyarakat memberikan dukungan terhadap operasi Perusahaan,” papar Eko. Pelaksanaan program-program TJSL harus terus didampingi hingga mencapai tahapan exit strategy.

 

 

Memasuki usia ke-8 PHI, Eko mengharapkan kolaborasi atau kerja sama di internal Perusahaan semakin kuat. Seluruh Perwira dapat saling memahami dan membantu mencarikan solusi terbaik untuk mendukung pencapaian target bisnis. Seringkali solusi dan inovasi para Perwira PHI itu sesuatu yang out of the box. Hal ini menjadi bukti bahwa kolaborasi di PHI sudah berjalan baik. ”Berkarier di Pertamina merupakan sebuah berkah yang harus disyukuri melalui kerja keras dan ikhtiar secara maksimal untuk Pertamina dan PHI,” tegas Eko. (*)

DOWNLOAD