ANDRE WIJANARKO | Keberagaman Jadikan Kita Hebat
April 18, 2024
ANDRE WIJANARKO | Keberagaman Jadikan Kita Hebat
April 18, 2024
Bagi Andre, Zona 9 memiliki modal portofolio yang besar dan sumber daya alam yang banyak dengan beragam keunikan. Portofolio area Kalimantan masih sangat potensial untuk dieksplorasi. “Zona 9 ini adalah melting pot dari berbagai macam entitas perusahaan yang sebelumnya beroperasi secara terpisah. Ada Pertamina Hulu Sanga Sanga atau PHSS, Pertamina EP atau PEP, Pertamina Hulu Energi atau PHE, dan beberapa pengelolaan lainnya yang para personelnya berasal dari banyak entitas,” ungkapnya.
Andre sangat terkesan dengan semangat para Perwira di Zona 9 yang mampu beradaptasi dengan cepat dan menyelesaikan program-program yang sangat besar seperti sharing facility. ”Dengan pembentukan Subholding Upstream, rotasi SDM juga dapat dilakukan dengan mudah. Pengeboran yang tadinya satu-satu, sekarang bisa satu untuk dua entitas. Belum lagi logistik dan pengadaan yang bisa digabungkan, sehingga efisiensinya lebih tinggi,” tuturnya.
PHI-Regional 3 Kalimantan menjadi tempat berkumpulnya talenta-talenta yang luar biasa untuk berbagai aktivitas dan keahlian di bidang migas. Dalam pandangan Andre, kunci utama pengelolaan Zona 9 adalah strategi dan cara bagaimana seluruh program kerja menjadi sebuah keunggulan dengan mengoptimalkan SDM mumpuni yang dimiliki.
Dari sisi produksi migas, Zona 9 (PHSS, PEP Tanjung, Sangatta, dan PEP Sanga Sanga) menunjukkan tren peningkatan (growth). Total produksi minyak Zona 9 mencapai 21.300 BOPD per November 2023, dengan porsi utama berasal dari PHSS dan PEP Sanga Sanga. Realisasi produksi minyak Zona 9 mencapai 107% dan gas sebesar 110% dibandingkan target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2023. Pencapaian tersebut merupakan hasil kolaborasi para Perwira, mitra kerja, dan pihak terkait lainnya yang terlibat dalam penyusunan dan eksekusi ide-ide.
Andre mendukung agar ide-ide Perwira Zona 9 memperoleh persetujuan investasi hingga terealisasi. Dia memberikan dukungan mulai dari mengawal sisi koordinasi hingga menyelaraskan ide dengan RKAP. Penyusunan program kerja diselaraskan antara ekspektasi PHI-Regional 3 Kalimantan dan aspek keunggulan di Zona 9.
Secara teknis, Zona 9 melakukan banyak terobosan untuk meningkatkan hasil produksi. Untuk menahan laju penurunan alamiah, misalnya, PHSS banyak melaksanakan reaktivasi sumur dengan metodologi Cyclic Well Management. Sumur-sumur dibiarkan, agar mempunyai periode recovery sehingga tekanannya terus meningkat. Kemudian baru kita buka sumurnya selama satu atau dua hari. Setelah itu, sumur harus ditutup lagi. Dalam sebulan, kegiatan reaktivasi gas semacam itu dapat mencapai 1.000 pekerjaan.
Terobosan lainnya, Zona 9 juga memasang Permanent Coiled Tubing Gas Lift yang merupakan kreativitas murni dari PHSS. Inovasi ini merupakan artificial lift berupa gas lift system di dalam tubing yang mengebor. Permanent Coiled Tubing Gas Lift ini diterapkan ke seluruh sumur-sumur yang sudah diproduksikan maupun sumur baru.
Meski mendapatkan hasil yang baik, bukan berarti perjalanan memimpin Zona 9 menjadi hal yang mudah bagi Andre. Berbagai tantangan dilalui sejak pembentukan Subholding Upstream pada 1 April 2021. Tantangan pertama adalah perubahan organisasi. Sebelumnya, tiga lapangan PEP (Tanjung, Sangatta, Sanga Sanga) dan lapangan PHSS dikelola secara mandiri dan jumlah tenaga kerja (man power) lebih banyak, termasuk jajaran leader. Dengan adanya reorganisasi, bentuknya menjadi semakin ramping.
Setelah menjadi Subholding, koordinasi seluruh lapangan berada di bawah Zona 9 dengan model operational base. Implementasi kebijakan borderless juga mempermudah koordinasi, menguatkan sinergi, hingga meningkatkan optimalisasi program kerja dan anggaran.
Tantangan utama terkait produksi dan operasi di lapangan seperti pelaksanaan program kerja yang terkendala downtime, penanganan sumur mati, reaktivasi sumur, pengeboran, dan pengerjaan ulang sumur. Selain pertimbangan teknis, faktor perkembangan kota dan kabupaten, pertumbuhan penduduk, dan juga kepentingan para stakeholder juga harus menjadi bahan pertimbangan dalam setiap langkah pengambilan keputusan. Hal ini bertujuan untuk memitigasi masalah dan kendala nonteknis yang mungkin saja terjadi. “Itu yang kami selalu kerjakan dan pantau setiap harinya, sekaligus kami rekap dalam weekly meeting,” jelas Andre.
Memasuki usia sewindu, Andre berharap PHI-Regional 3 Kalimantan mampu menjadi kontributor utama dalam ketahanan energi nasional. Sesuai tagline kita di PHI: Energi Kalimantan untuk Indonesia. Kita dari Kalimantan dapat terus memberikan kontribusi energi yang besar untuk tanah air tercinta.
Semua harus yakin bahwa kita adalah Perwira yang hebat. Kita mempunyai wawasan luas untuk mengembangkan Perusahaan ini. Inovasi muncul karena kebutuhan atas tantangan yang ada saat ini. Insya Allah ke depannya, PHI-Regional 3 Kalimantan semakin jaya. (**)