AVEP DISASMITA | Tetap Optimis, Zona 10 Siap Bangkit
April 18, 2024
AVEP DISASMITA | Tetap Optimis, Zona 10 Siap Bangkit
April 18, 2024
Zona 10 sangat menantang. Wilayah kerjanya luas dan marginal, serta lapangannya sudah sangat mature. Tantangannya bagaimana mengelola kegiatan operasi dan bisnis tetap ekonomis, sehinggaperlu terobosan dan inovasi.
Beberapa lapangan Zona 10 merupakan alih kelola dari Chevron, yaitu Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) Daerah Operasi Bagian Utara (DOBU) dan PHKT Daerah Operasi Bagian Selatan (DOBS). Selain itu, ada lapangan PEP Aset 5 seperti Lapangan Bunyu dan Tarakan. Terdapat pula Wilayah Kerja (WK) Sembakung, Simenggaris, Nunukan, dan Ambalat yang merupakan lapangan Pertamina Hulu Energi (PHE). Seluruh lapangan tersebut terbentang di Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur.
Ada tiga program yang menjadi fokus utama dari Zona 10. Pertama, ialah HSSE excellence. Kedua, asset portfolio improvement, yakni mengevaluasi kembali potensi aset eksisting di subsurface. Program ketiga adalah cost efficiency.
HSSE excellence
HSSE excellence merupakan upaya memperkuat budaya keselamatan (safety) yang sudah ada. Meskipun sudah ada aturan yang berlaku, terkadang masih terdapat kemungkinan terjadinya insiden. “Buat saya, utamakan dulu penerapan safety leadership. Saat pertama masuk ke Zona 10, saya mengeluarkan kampanye My Safety Leadership Expectation yang digaungkan di semua tempat, termasuk di lapangan. Ini merupakan wujud komitmen saya sebagai top leader,” jelas Avep.
Avep juga mengeluarkan kartu Stop Walk Authority (SWA) yang dapat digunakan oleh semua pekerja di lapangan. Artinya, sebagai pimpinan, Avep menjamin semua orang apapun posisinya untuk dapat memberhentikan pekerjaan jika melihat pekerjaan yang tidak selamat atau berpotensi menimbulkan insiden. Selain itu, Avep mengajak semua pimpinan tim di lapangan untuk mengikuti kembali Safety Leadership Training. Setelah selesai melakukan pelatihan, seluruh peserta pelatihan wajib menandatangani komitmen HSSE.
Bagi Avep pembentukan safety culture tidak bisa dilakukan secara instan karena merupakan bagian dari sebuah life cycle. Ia juga tidak ingin kebijakan safety hanya berdasarkan top down, namun harus bottom up. Oleh karena itu, saat Management Walkthrough (MWT) yang utama bukanlah audit semata, melainkan komunikasi. Avep menyadari bahwa 80% manpower di Pertamina adalah kontraktor atau menjadi penyumbang terbesar dalam persentase karyawan di Zona 10. Sehingga, safety culture ini juga sangat penting untuk dipatuhi oleh kontraktor. Avep menuturkan bahwa ia selalu melibatkan pimpinan kontraktor untuk turut serta dalam MWT agar mereka juga dapat memastikan timnya di lapangan patuh dan peduli terhadap pelaksanaan HSSE.
Asset portfolio improvement
Sebagai GM Zona 10, Avep terus mengajak Perwira untuk memaksimalkan kembali potensi yang ada melalui beragam inovasi. Dari sisi produksi misalnya, agar tidak terjadi laju penurunan alamiah secara drastis, Tim Subsurface Zona 10 sedang meninjau kembali portofolio Lapangan Bunyu dan Tarakan secara geologis modelling. Misalnya di lapisan Pamusian Lapangan Tarakan, Tim Subsurface menemukan struktur yang bagus dan menggali kembali empat sumur. Hasilnya bisa menambah 1.000 bphproduksi Lapangan Tarakan. Melihat potensi di Tarakan ini, pada tahun 2024, Zona 10 berencana menambah dua sumur lagi.
Bahkan, Lapangan Tarakan dengan kondisi super mature, terdapat sumur yang masih bisa berproduksi ketika dilakukan beberapa inovasi. Salah satu inovasi adalah Green Environmental Oil Pump Installation (Gempi) di Struktur Pamusian, yang memperoleh penghargaan dalam ajang Continuous Improvement Program (CIP)..
Ada juga RT Prove Genit yang mengusung green emission pumping dengan mobile unit sehingga dapat berpindah lokasi. Dalam inovasi Genit, terdapat baterai berisi 370 watt energi surya yang diletakkan di mobil dan bergerak ke lokasi sumur untuk menggerakkan pompa. Terobosan ini mampu menghasilkan tambahan 5-7 barel minyak per sumur dan bisa menghidupkan kembali sumur-sumur yang awalnya tidak berproduksi.
Kondisi serupa juga terjadi di Lapangan Bunyu. Selain model subsurface, tahun ini ada beberapa intervensi terutama untuk sumur-sumur yang berdasarkan data sebelumnya tidak memungkinkan untuk dilakukan pengeboran. Namun, setelah dilakukan interpretasi kembali, ternyata memungkinkan. Sudah beberapa sumur terbukti menambah produksi minyak.
Realisasi produksi minyak Zona 10 hingga November 2023 adalah sekitar 15.214 BOPD atau 88% dari target RKAP 2023. Sementara itu, untuk gas sebesar 58 MMSCFD atau 80% dari target RKAP 2023. PHKT menyumbangkan minyak sejumlah 9.800-10.000 BOPD. Sisanya dari Lapangan Bunyu sebanyak 3.500 BOPD, Lapangan Tarakan dan Sembakung sekitar 2.000 BOPD. Selain minyak, PHKT juga berperan sebagai tulang punggung produksi gas. Gas PHKT dari utara dialirkan ke Bontang, Kalimantan Timur. Sementara di selatan dialirkan untuk Refinery Unit V yang digabung di Terminal Lawe Lawe. Sedangkan gas dari Lapangan Bunyu dimanfaatkan untuk kelistrikan di Tarakan.
Pada tahun 2023, Zona 10 berhasil menyelesaikan 26 pengeboran sumur pengembangan baru. Pada 2024, Zona 10 memiliki rencana untuk melakukan pengeboran 20 sumur. Pengeboran ini paling banyak dilakukan di wilayah PHKT, kemudian sisanya di wilayah Bunyu dan Tarakan.
Untuk kegiatan eksplorasi, selama ini dilakukan di bawah komando regional. Namun, yang menarik pada tahun 2023, PHE Lepas Pantai Bunyu melakukan 3D seismik seluas 575 km2 di daerah lepas pantai Bunyu, atau beberapa kilometer ke arah lepas pantai. Avep berharap ada struktur baru yang potensial dan siap untuk dilakukan pengeboran.
Dari sisi eksplorasi, Zona 10 masih melakukan studi potensi. Ada satu potensi yang akan dieksplorasi, yakni di daerah Benawa. “Di Zona 10, kalau tidak ada tambahan volume baru, produksi kita akan turun terus. Eksplorasi sangat dibutuhkan, tapi tentunya memperhatikan sisi finansial,” pungkas Avep.
Cost efficiency
Upaya efiensi biaya merupakan bagian dari program OPTIMUS yang diperkuat dengan inovasi Kompetensi, Efisiensi, dan Challenge (KENCENG). Melalui KENCENG, Zona 10 melakukan beragam upaya seperti negosiasi proses tender untuk optimalisasi biaya kontrak, pemanfaatan used material yang masih layak pakai, pengolahan untuk recovery minyak dari slurry pit di Terminal Santan, dan juga deep reinforcement learning cost optimization.
Efisiensi yang digalakkan oleh Avep juga bersifat holistik. Mulai dari sisi operasi, logistik, hingga aspek lainnya. Tentunya Zona 10 juga menginisiasi kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kesadartahuan Perwira terhadap efisiensi terus meningkat hingga menjadi budaya sadar biaya.
Pada usia yang sewindu ini, Avep berharapPHI-Regional 3 Kalimantan semakin maju, aman, selamat, dan memberikan kontribusi utamanya di bumi Kalimantan. Dengan adanya PHI-Regional 3 Kalimantan, Zona 10 bisa melakukan kolaborasi dengan semua zona. Avep menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh manajemen PHI-Regional 3 Kalimantan yang telah bersinergi dan mendukung Zona 10.
“Terlepas dari kondisi Zona 10 saat ini, saya berharap agar teman-teman tetap memiliki semangat yang tinggi. Dengan Good Spirit Working Together dari seluruh Perwira Zona 10, Insya Allah kita bisa mencapai semua target dengan baik. Tetap semangat dan optimistis untuk Zona 10. Zona 10 Bangkit!” tegas Avep. (*)