FOKUS KESEHATAN | Fakta dan Mitos Seputar Daya Tahan Tubuh yang Wajib Diketahui Perwira
August 07, 2025
FOKUS KESEHATAN | Fakta dan Mitos Seputar Daya Tahan Tubuh yang Wajib Diketahui Perwira
August 07, 2025
Di tengah banyaknya informasi seputar kesehatan, pemahaman yang benar mengenai daya tahan tubuh menjadi hal penting agar kita dapat menjaga kualitas hidup dan tetap produktif. Sayangnya, berbagai mitos dan anggapan keliru masih sering dipercaya serta diterapkan dalam kebiasaan sehari-hari. Supaya kita tidak terjebak dalam informasi yang salah, yuk, kupas tuntas fakta dan mitos seputar daya tahan tubuh!
Memahami daya tahan tubuh secara benar adalah langkah awal untuk hidup lebih sehat dan produktif. Sayangnya, masih banyak informasi beredar yang tidak sesuai dengan fakta medis. Akibatnya, tanpa sadar kita mempercayai mitos atau bahkan menerapkan kebiasaan yang justru bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.
Penting bagi kita untuk membekali diri dengan pengetahuan yang benar agar dapat menjaga kebugaran secara optimal. Daya tahan tubuh yang kuat bukan hanya soal menghindari penyakit, tetapi juga tentang memelihara kualitas hidup dan mendukung kinerja harian. Dalam artikel berikut ini, kita akan mengulas beberapa anggapan populer seputar daya tahan tubuh, baik yang terbukti secara ilmiah maupun hanyalah mitos belaka.
1. Vaksin melemahkan kekebalan tubuh [MITOS]
Salah satu kesalahpahaman yang masih sering ditemui adalah bahwa vaksin dapat melemahkan sistem imun karena dianggap “memasukkan virus” ke dalam tubuh. Padahal, vaksin justru dirancang untuk memperkuat kekebalan tubuh. Vaksin melatih sistem imun kita untuk membuat antibodi, sama seperti saat terkena penyakit. Namun, karena vaksin hanya mengandung kuman yang telah dimatikan atau dilemahkan seperti virus atau bakteri, oleh sebab itu vaksin tidak menyebabkan penyakit atau membuat kita berisiko mengalami komplikasi.
2. Antibiotik diperlukan untuk menyembuhkan flu [MITOS]
Faktanya, antibiotik tidak bisa menyembuhkan flu karena penyakit ini disebabkan oleh virus, sedangkan antibiotik hanya efektif melawan infeksi bakteri. Namun, dalam beberapa kasus, flu dapat memicu infeksi bakteri sekunder, seperti radang tenggorokan atau infeksi paru. Dalam kondisi seperti ini, dokter dapat meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri. Artinya, penggunaan antibiotik saat flu hanya dibenarkan jika ada infeksi bakteri yang menyertai, dan harus berdasarkan diagnosis medis.
3. Pola makan seimbang berpengaruh pada imunitas [FAKTA]
Nutrisi yang cukup dan seimbang adalah salah satu fondasi utama daya tahan tubuh yang kuat. Makanan yang kaya vitamin, antioksidan, dan protein, seperti sayuran, buah, dan kacang-kacangan membantu tubuh melawan infeksi serta memperbaiki sel-sel imun yang rusak. Asupan bergizi juga mendukung kerja sel imun, seperti limfosit dan fagosit, agar lebih efektif dalam melawan kuman penyebab penyakit. Untuk itu, penting bagi kita untuk menjaga pola makan sehat dan bergizi agar imunitas tetap terjaga dan tubuh tetap bugar menjalankan aktivitas sehari-hari.
4. Olahraga intensif setiap hari meningkatkan imunitas [MITOS]
Olahraga memang penting untuk menjaga daya tahan tubuh, namun intensitasnya perlu disesuaikan dengan kemampuan tubuh. Melakukan olahraga yang terlalu berat setiap hari tanpa cukup waktu untuk istirahat justru dapat berisiko menurunkan sistem imun.
Untuk menjaga imunitas tetap optimal, Perwira disarankan melakukan aktivitas fisik ringan hingga sedang, seperti berjalan kaki, yoga, atau bersepeda selama 30 menit per hari. Bagi yang sudah rutin berolahraga, intensitas dan jenis latihan bisa disesuaikan dengan kebutuhan serta kemampuan tubuh. Tak kalah penting, selalu dengarkan sinyal tubuh dan beri waktu pemulihan yang cukup, ya!
5. Mengelola stres bisa meningkatkan kekebalan tubuh [FAKTA]
Stres berkepanjangan terbukti dapat menekan sistem kekebalan tubuh dan membuat kita lebih rentan terhadap penyakit. Oleh karena itu, mengelola stres menjadi salah satu kunci penting dalam menjaga daya tahan tubuh. Teknik relaksasi, tidur yang cukup, serta melakukan aktivitas yang menyenangkan dapat membantu menurunkan kadar hormon stres seperti kortisol, yang berpengaruh langsung terhadap sistem imun. Semakin seimbang kondisi mental, semakin kuat pula pertahanan tubuh kita.