Borderless Operation, Bentuk Sinergi PHM dengan AP PHI Lainnya

  April 23, 2021
Borderless Operation, Bentuk Sinergi PHM dengan AP PHI Lainnya

  April 23, 2021

Dalam menjalankan bisnisnya, PT Pertamina Hulu Mahakam terus mengupayakan langkah-langkah strategis demi memaksimalkan efisiensi biaya dengan tetap menjunjung tinggi aspek keselamatan kerja. Tidak lupa, sebagai bagian dari keluarga besar PT Pertamina (Persero) dan juga PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), PHM turut mendukung bentuk sinergi dengan Anak Perusahaan (AP) PHI dan dengan AP Pertamina lainnya di Kalimantan Timur. Inisiatif borderless operation di lingkungan PHI secara formal dimulai pada akhir tahun 2019 yang melibatkan PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), 
PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), dan juga PT Pertamina Hulu Sanga-Sanga (PHSS). 


Toto Hutabarat (DP/OSA/OFF), pelaksana koordinasi borderless operation dari sisi PHM, mengatakan tujuan sinergi antar Anak Perusahaan PHI ini adalah untuk meningkatkan value creation secara kolektif di level PHI dengan menaikkan tingkat revenue dan menurunkan biaya untuk lingkup pekerjaan yang bisa diperoleh dengan bersinergi. Berbagai fungsi terkait dengan kegiatan operasi di lingkungan PHM terlibat dalam koordinasi dan tindak lanjut borderless operation ini termasuk GSR, FO, LSA, WCI, ECP, C&P, dan DP. 

Salah satu faktor yang memungkinkan terjadinya sinergi antar ketiga AP PHI ini adalah lokasi geografis mereka yang berdekatan. “Karena beberapa wilayah operasi PHM, PHKT, dan PHSS lokasinya tidak berjauhan, jadi cukup banyak hal yang bisa dilakukan bersama-sama secara terintegrasi,” kata Toto. Selain itu, Damario (DP/OSA/OFF) menambahkan jenis kegiatan operasional ketiga AP PHI tersebut relatif sama karena semuanya menjalankan bisnis hulu migas. “Jenis fasilitas pun memiliki banyak kemiripan, walaupun memang ada juga hal-hal yang spesifik di masing-masing lapangan, namun secara garis besar banyak potensi sinergi yang bisa dimanfaatkan dalam kerangka borderless operation,” ungkap Damario.

Berbagai inisiatif borderless operation berfokus pada 3 aspek yakni geosciences, peluang bisnis baru, dan operation. “Untuk aspek geosciences bertujuan untuk mengakses reserves di area perbatasan antar AP PHI yang belum dioptimalkan karena perbedaan operator Wilayah Kerja Migas sebelum alih kelola ke Pertamina. 
Untuk aspek peluang bisnis bertujuan konsep bisnis baru dengan memanfaatkan produksi dan fasilitas yang dimiliki masing-masing AP PHI,” kata Toto. Ia juga menjelaskan bahwa untuk operation, tujuan yang diharapkan adalah pelaksanaan operasi secara leaner, cheaper and faster dengan bersinergi dari sisi logistik, operasional, pengetahuan dan standarisasi teknologi. 

Koordinasi dan implementasi inisiatif-inisiatif borderless operation ini dikelompokkan menjadi empat tipe kegiatan yakni logistik, subsurface, pengeboran dan well intervention, dan juga project & operation.
Subsurface
Dari segi subsurface, studi dan kajian sudah dilakukan oleh AP PHI secara bersama-sama untuk mengevaluasi potensi reserves di area-area perbatasan (border area) Wilayah Kerja masing-masing. Kajian potensi reserves dilakukan secara sistematis berdasarkan prioritas yang disusun bersama-sama. Salah satu border area reserves yang evaluasinya sudah selesai adalah Handil – Sapi – Mutiara. Kajian tersebut telah menghasilkan rencana pengembangan Handil South dari sisi PHM dan rencana eksplorasi prospek Mutiara di sisi PHSS. Pengembangan Handil South diperkirakan akan memberikan value creation (NPV) sebesar 17 juta USD untuk PHM. 

Saat ini studi dan kajian untuk evaluasi potensi border area reserves Tunu – Attaka sedang berlangsung dan akan diikuti oleh kajian border area lainnya. “Lokasi geografis yang bersebelahan membuka potensi untuk memproduksikan cadangan yang sebelumnya dianggap tidak menarik karena keterbatasan informasi dan perbedaan operator,” ungkap Toto.
Logistik 
Dari segi logistik, Damario menjelaskan beberapa hal yang sudah dilakukan dengan menyinergikan transportasi darat dan udara seperti bis dan helikopter antar PHM dan PHKT. “Bahkan kantor LSA di Airport SAMS-Sepinggan juga sudah dijadikan satu sekarang,” katanya.

Selain itu rig mover di PHM juga sempat dikirimkan untuk membantu pergerakan rig Raisis ke PHKT termasuk juga mooring buoy.

Untuk ke depannya, sinergi dalam logistik akan dilakukan juga dengan sharing beberapa service contract, sharing warehouse Pertamina Trans Kontinental Shortbase Tanjung Batu (PSTB) antara PHM dan PHKT, dan juga tugboat yang berfungsi sebagai guard (watch dog).
Pengeboran dan Well Intervention
Dari sisi pengeboran dan well intervention, beberapa hal yang disinergikan diantaranya adalah dengan melakukan sharing kontrak rig swamp dan barge offshore antar PHM dan PHKT dan juga sharing tenaga supervisi. “Seperti contohnya PHKT membuat kontrak baru Well Intervention Barge dengan menggunakan konsep mirroring dengan PHM agar mendapatkan efisiensi budget dan percepatan pengadaaan,” kata Damario.
 
Damario menambahkan bahwa saat ini PHM sudah melakukan beberapa inisiatif  sharing dan teknologi dari segi pengeboran dan perforasi (contohnya mengenai sand consolidation) kepada PHKT dan PHSS, dan juga sebaliknya. 
Project & Operation
Untuk Project dan Operation, salah satu sinergi yang sudah dilakukan dan sudah memberikan hasil yang nyata adalah proyek South Mahakam Gas Supply yang dilakukan PHM guna memberikan tambahan gas untuk RU V yang dialirkan melalui anjungan Sepinggan-P milik PHKT. Hal ini memberikan pendapatan sebesar 26,4 juta USD untuk PHM dan penghematan biaya operasional RU-V sekitar 18 juta USD per tahun. Selain itu ada juga proyek gas lift Nilam dimana gas dari PHM digunakan untuk kebutuhan operasi gas lift di Lapangan Nilam milik PHSS untuk kelangsungan produksi minyaknya. 
 
Untuk ke depannya, studi dan kajian teknis sedang berlangsung untuk beberapa inisiatif borderless operation seperti pengoperasian klaster South Mahakam milik PHM melalui anjungan Sepinggan-P milik PHKT, potensi penggunaan bersama gas kompresor di Lapangan Badak (PHSS) untuk kebutuhan kompresi gas PHM, dan potensi pengoperasian Lapangan SAPI (PHKT) dengan menggunakan fasilitas akomodasi Handil Base milik PHM.

 
Semoga semua program sinergi, baik yang sudah dilakukan dan sedang direncanakan dapat berjalan dengan lancar dan baik. “Tentunya semua kita lakukan demi keberlangsungan operasi tidak hanya di PHM, tetapi juga untuk semua AP PHI dan PT Pertamina (Persero) di sekitar Wilayah Kerja Mahakam,” kata Toto. 
DOWNLOAD