People: Fokus Utama HR PHM Demi Keberlangsungan Bisnis Mahakam

  April 07, 2021
People: Fokus Utama HR PHM Demi Keberlangsungan Bisnis Mahakam

  April 07, 2021

FAHMI HATTA

Vice President  of Human Resource and General Services
PT Pertamina Hulu Mahakam

Kinerja tim Human Resources (HR) PT Pertamina Hulu Mahakam mendapatkan pengakuan dari external stakeholders, termasuk penghargaan Career Development Monitoring dari SKK Migas pada akhir 2020 lalu, yang diumumkan pada ajang International Convention on Indonesian Upstream Oil & Gas. Hal ini menunjukkan bahwa kinerjanya tidak diragukan lagi dalam mengelola sistem dan program HR demi menciptakan SDM yang berkualitas. Pencapaian ini tentunya tidak mudah karena harus melalui berbagai tantangan, lantas bagaimana strategi HR PHM dalam mempertahankan dan terus meningkatkan kualitasnya demi mendukung bisnis PHM ke depannya? Dalam kesempatan ini, Energi Mahakam (EM) mewawancarai Vice President Human Resources and General Services (HRA), Fahmi Hatta (FH), untuk memahami lebih dalam mengenai pengelolaan SDM di PT PHM.

EM: Tim HR telah mendapatkan pengakuan atas kinerjanya melalui sejumlah penghargaan yang diraih selama ini, termasuk enam kali meraih Career Development (CDM) Award dari SKK  Migas. Sebenarnya faktor apa yang menyebabkan keberhasilan meraih penghargaan-penghargaan tersebut?

FH: Pada dasarnya fokus utama HR PHM adalah pengembangan sumber  daya manusia di perusahaan.  “Focusing  on People Development by Delivering the Best Performance on HR Practices” adalah komitmen kami dalam  mengembangkan SDM yang kompeten dan berkualitas untuk mendukung strategi bisnis. Kami tidak menargetkan untuk  memenangkan penghargaan tertentu.  Namun tentu saja kami sangat  bersyukur dan bangga dengan    penghargaan yang diberikan oleh SKK Migas, apalagi kita di Wilayah Kerja (WK) Mahakam berhasil mendapatkan 6 kali CDM Awards, 5 diantaranya sebagai juara pertama (tahun 2014, 2015, 2017,  2018, 2019, 2020) dan 3 dari  penghargaan tersebut  didapat setelah bergabung dengan Pertamina Group pada tahun 2018.

Selain dari SKK Migas, pada 2020 PHM juga mendapatkan penghargaan Best People Development Category dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI). 
Selain itu, salah satu pengakuan yang menurut saya cukup penting, yakni penilaian audit International Sustainability Rating System (ISRS) tahun 2018 atas kinerja HR. Pada laporan ISRS 2018 disampaikan bahwa HR Management System di PHM sudah mapan dan secara efektif telah mengantisipasi dan menjawab kebutuhan seluruh proses HR mulai dari planning sampai eksekusinya dimana sistem dan prosesnya terintegrasi dan dibukukan. Itulah mengapa kita berhasil mendapatkan pengakuan yang baik dari ISRS dan SKK Migas.
yang memberikan penilaian dengan mengevaluasi semua proses HR yang benar-benar berjalan.
Tentunya semua ini dapat dicapai dengan dukungan manajemen, Serikat Pekerja PHM, LKS Bipartit, hirarki dan semua Perwira PHM bersama tim internal HR PHM. Di HR PHM sendiri kami selalu menjunjung 5 key principles, yakni: Comply, Capable, Align, Collaborative dan Integrated System.
Selain itu, HR PHM juga sudah berperan sebagai strategic partner dan memberikan support seoptimal mungkin kepada bisnis perusahaan. Kami selalu beradaptasi dalam membuat strategi dan menjalankan seluruh peran, fungsi dan program sehingga sejalan dengan strategi dan target perusahaan.

“Human Resources management system that suitably, adequately, and effectively anticipate, respond to, plan and manage the entire HR life cycle.” – ISRS 2018.

EM: Saat ini sekitar 50% pekerja PHM merupakan generasi milenial. Bagaimana tanggapan Bapak terhadap hal ini dan apa pengaruh dari angka demografi ini bagi bisnis PHM dan strategi apa yang diterapkan untuk memaksimalkan kinerja mereka?
Saya kira menjadi suatu hal yang wajar dan secara natural generasi akan datang dan pergi silih berganti. Hal yang menjadi penting dari kondisi demografi ini adalah bagaimana perusahaan dapat beradaptasi dengan melihat kembali policy dan system di perusahaan yang dapat mengakomodir behavior dari semua generasi yang ada sehingga PHM bisa menjadi tempat bekerja yang mendukung dan nyaman bagi mereka. Dapat dikatakan bahwa kolaborasi lintas generasi di PHM hingga kini sangat baik.
Kembali ke generasi milenial yang merupakan populasi mayoritas di PHM, generasi ini dikenal sebagai generasi yang lebih akrab dengan teknologi dan inilah sebabnya mengapa mereka ingin selalu cepat, menyukai hal yang simple dan mudah. 
Bagi mereka, tidak hanya pekerjaan yang penting namun work-life balance serta eksistensi diri dalam kehidupan sosial dan lingkungan juga menjadi sesuatu yang berharga. Oleh karena itu HR PHM sejak beberapa tahun lalu sudah mulai melihat hal ini. Kami bergerak ke arah digitilisasi HR process, bekerja sama dengan Ensemble dan SCS untuk mengakomodir work-life balance dan juga membuka program SMART yg bertemakan kontribusi langsung kepada masyarakat. Hal lain, kami juga selalu mendukung aspirasi pekerja PHM yang ingin menyampaikan ide atau ikut terlibat dalam project-project di seluruh Pertamina Group untuk mendukung employee development acceleration.
Pola komunikasi manajemen juga menyesuaikan, manajemen menekankan komunikasi yang lebih tidak formal dan komunikasi langsung tanpa barrier atau tanpa hambatan jalur hirarkikal yang bagi generasi terdahulu dianggap biasa. Hal ini juga perlu dukungan langsung dari para hirarki yang memiliki tim yang mayoritas milenial dan mungkin atasannya sendiri berbeda generasi. Komunikasinya tentunya terjadi dalam 2 arah sehingga tidak hanya generasi lain yang diharapkan mengetahui behavior generasi milenial, namun juga generasi milenial perlu mengerti budaya generasi sebelum mereka, sehingga dapat terjadi saling pengertian dan hubungan yang harmonis sesuai salah satu prinsip budaya AKHLAK. Sehingga dengan generation diversity yang didominasi oleh generasi milenial akan menjadi nilai tambah dalam mendukung pencapaian target dan obyektif perusahaan.



EM: Ada penurunan persentase  jumlah pekerja wanita di PHM dibandingkan data tahun sebelumnya. Bagaimana strategi HR untuk tetap mempertahankan nilai diversity gender yang sudah dimiliki oleh WK Mahakam sejak dulu melihat tren ini? 

FH: Tentunya hal ini sangat disayangkan, meskipun sebenarnya dibandingkan tahun sebelumnya, penurunannya hanya sekitar satu persen. Berkurangnya jumlah pekerja wanita di PHM terjadi karena adanya resignation dan perpindahan pekerja ke PT Pertamina (Persero) maupun Anak Perusahaan (AP) Pertamina lainnya. Bagi pekerja yang berpindah ke AP lain maupun Persero, saya rasa ini merupakan hal yang sangat  baik  karena artinya pekerja wanita PHM  sebenarnya  tidak berkurang  namun tetap berada  di Pertamina Group dan tentunya  makin berkembang karirnya. 

Untuk pekerja wanita yang resign memang kebanyakan memiliki alasan personal atau keluarga. 
Kita selalu memberikan kesempatan yang sama kepada semua pekerja untuk maju dan berkembang tanpa melihat gender dan hal lainnya. Semua pekerja dapat  menduduki posisi sesuai dengan kompetensi, performa  dan potensinya.
Secara umum, yang selalu dijaga oleh HR PHM adalah bagaimana agar kita dapat menciptakan tempat bekerja yang nyaman bagi pekerja wanita. PHM sejak dahulu memiliki sarana penunjang bagi pekerja wanita. Kita selalu berusaha mendengarkan aspirasi dan kebutuhan mereka. Di kantor Jakarta dan Balikpapan, kami  telah menyediakan nursing room,  daycare (penitipan anak) di kantor Balikpapan namun saat ini  harus ditutup sementara  karena adanya pandemi COVID-19. Setelah pandemi  berakhir, kita akan evaluasi lagi sesuai dengan keadaan dan kebutuhan yang ada.
Saya melihat Pertamina Group juga membuka kesempatan yang sama untuk karir pekerjanya tanpa melihat gender. Bukan hanya dari sisi jumlah, namun juga posisi. Hal ini terbukti dengan kita memiliki Direktur Utama PT Pertamina (Persero) seorang wanita yang hebat, yakni Ibu Nicke Widyawati.


EM: Apa strategi HR PHM dalam mempertahankan kinerja baiknya di tahun ini dan ke depannya? 
FH: Background saya adalah industrial engineering, jadi saya lebih suka kata continuous improvement daripada mempertahankan. Sehingga setiap awal tahun, pertanyaan yang selalu saya sampaikan ke tim adalah “What’s Next? Apa yang bisa kita lakukan lebih baik lagi daripada tahun sebelumnya di semua proses yang sudah kita jalankan?”. Kami selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk menjawab kebutuhan bisnis perusahaan dan beradaptasi dengan perubahan situasi. Alhamdulillah saya punya tim yang hebat dan juga dukungan dari manajemen yang tidak pernah berhenti untuk kami bisa menjawab semua tantangan ke depannya. Kami tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan yang tidak kalah pentingnya dari para leader dan hirarki karena merekalah yang menjalankan fungsinya sebagai HR Manager ketika berhadapan dengan timnya. Para leader dan hirarki PHM harus berada di depan dalam pengembangan perwira PHM. Mereka menjadi partner kami dalam manajemen SDM dan saya kira ini sudah berjalan sangat baik di PHM. Hal lain, kami juga sekarang tentunya harus selalu aligned dengan apa yang menjadi arahan PHI, Sub Holding Upstream (SHU) dan Holding ketika kami ingin melakukan inovasi atau perubahan dalam sistem manajemen SDM. 
Untuk ke depannya, kami sedang memikirkan dan menganalisa future of work sebagai akibat dari kondisi bisnis dan pandemi COVID-19. Seperti melihat bentuk organisasi ke depannya, cara kerja dan jenis-jenis pekerjaan yang mungkin akan berubah di masa mendatang. Hal-hal seperti kemungkinan adanya flexi day dengan melihat implementasi work from home yang terjadi sekarang ini juga bukan tidak mungkin akan bisa dipertimbangkan. Selain itu untuk organisasi juga dapat dibuat delayering atau secara struktur tidak panjang sehingga komunikasi dapat dilakukan secara lebih efisien. Digitalisasi juga menjadi jauh sangat penting ke depannya, kita ingin semua proses HR ada dalam genggaman tangan atau ponsel Perwira PHM dan mencoba mensimplifikasi kembali proses-proses administrasi yang ada. Ini semua tentunya untuk dapat menjawab tantangan perusahaan dan mencapai target yang ditetapkan. 
Namun tentunya apa pun visi kita, tidak ada artinya tanpa dukungan semua Perwira PHM. Hal ini selalu saya tanamkan di pikiran saya, seperti kutipan dari salah satu buku favorit saya, Good to Great karya Jim Collins, “Great Vision without Great People is Irrelevant.” Oleh karena itu, People of PHM adalah fokus kami.

DOWNLOAD