FOKUS CSR | Water Supply System Saliki: Kebaikan Kecil untuk Kebermanfaatan Besar
August 06, 2024
FOKUS CSR | Water Supply System Saliki: Kebaikan Kecil untuk Kebermanfaatan Besar
August 06, 2024
Kondisi sulitnya mendapatkan air bersih yang dialami oleh masyarakat Desa Saliki, menjadi perhatian bagi PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS). Bersama dengan masyarakat setempat, PHSS berupaya membantu menanggulangi masalah tersebut melalui program Water Supply System (WSS).
Seperti apa prosesnya?
Desa Saliki yang berjarak 15 km dari pusat Muara Badak memiliki salah satu permasalahan penting terkait air bersih. Baku mutu air untuk kadar besi yang sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 32 Tahun 2017 adalah kurang dari 1 ppm (<1). Sementara, air di Desa Saliki memiliki kadar besi yang melebihi 6 ppm. Berangkat dari sinilah program Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Water Supply System (WSS) Saliki dicetuskan untuk menjadi solusi. Progam ini dikembangkan oleh PHSS bersama dengan Pemerintah Desa Saliki dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mekar Sejati. WSS Saliki mengedepankan inovasi, knowledge sharing, dan kebersamaan.
Inovasi penyediaan air bersih
Sejak tahun 2018, program WSS Saliki dijalankan oleh PHSS dengan cara mengembangkan sumur air bersih dan memperluas jangkauan program, sehingga kebermanfaatan yang dirasakan oleh masyarakat semakin besar. Sebelum memutuskan untuk mengebor tanah dan membangun sumur untuk dikelola secara kolektif melalui BUMDes, warga membangun sumur bor secara mandiri untuk kepentingan pribadi. Selain itu, sebagian warga lainnya membeli air dan mengisinya ke dalam tandon, maupun membeli air galon dari Badak Baru, Hal ini dikarenakan belum adanya PDAM di Desa Saliki.
Pada tahap awal program WSS Saliki, pembangunan infrastruktur pengelolaan air bersih menjadi prioritas utama. Pengeboran yang dilakukan oleh PHSS di Desa Saliki ini telah mendapatkan izin dari Pemerintah Desa. Untuk menunjang keberlanjutan program, PHSS menggandeng pemangku kepentingan seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas); Dinas Perumahan dan Pemukiman (PERKIM) untuk pemasangan Sambungan Rumah (SR); serta Puskesmas Muara Badak untuk uji laboratorium air.
Setelah fasilitas pengelolaan air bersih telah berjalan dan air bersih telah dapat digunakan oleh masyarakat, PHSS kemudian melanjutkan dengan pembentukan BUMDes Mekar Sejati. BUMDes inilah yang akan melakukan pencatatan administrasi dan pendapatan yang diperoleh dari unit-unit usaha BUMDes tersebut. Warga yang ingin mendapatkan layanan air bersih WSS Saliki juga diarahkan untuk mendaftarkan diri ke BUMDes. BUMDes Mekar Sejati dikembangkan guna membangkitkan produktivitas masyarakat setempat sehingga mampu meningkatkan perekenomian mereka. Salah satu bentuk usaha yang dilakukan BUMDes ini adalah adalah pembuatan depot air minum isi ulang beserta fasilitas pendukung lainnya. Selain itu, mereka menyediakan penyewaan galon gratis, dan pembuatan es batu untuk nelayan maupun penjual ikan di sekitar Desa Saliki. Harga es batu ini dijual relatif lebih murah dibandingkan harga pasar pada umumnya. Pembentukan BUMDes merupakan salah satu upaya inisiasi dari PHSS dalam memacu peningkatan ekonomi dengan cara menciptakan lapangan kerja dan membantu kelompok rentan.
Transfer pengetahuan pengelolaan air bersih
Pada tahun 2020, PHSS Bersama BUMDes Mekar Sejati melakukan peningkatan kapasitas penampungan air bersih dan kapasitas produksi air. Caranya dengan menyediakan penambahan fasilitas beserta aksesoris pompa, panel kontrol mesin, penambahan daya listrik hingga 22.000 KWH, hingga membantu pembiayaan cek laboratorium kualitas air di Dinas Kesehatan Tenggarong. Keberhasilan program ini dapat dirasakan ketika air bersih telah mampu dialirkan kepada 250 Kepala Keluarga (KK) pada tahun 2020 dan meningkat hingga 349 KK pada 2021.
Dalam kegiatan berbagi pengetahuan ini, Perwira PHSS mengunjungi lokasi program untuk mengkaji efektivitas proses pengolahan air, termasuk metode filtrasi air yang lebih efektif dan efisien. Kegiatan ini diharapkan mampu menghemat pengeluaran BUMDes tersebut dalam pengadaan bahan kimia sebagai filter air, dan efisiensi mekanisme penjernihan air.
Knowledge sharing selanjutnya adalah mengenai pengetahuan pemanfaatan limbah kelapa untuk diolah dengan memanfaatkan pasir silika, batu silika dan arang aktif. Pemanfaatan limbah kelapa ini membantu mengurangi jumlah limbah kelapa yang cukup banyak dihasilkan oleh masyarakat setempat. Selain harganya lebih murah, pemanfaatan limbah kelapa merupakan salah satu alternatif biofilter yang ramah lingkungan.
Pada tahun 2022, knowledge sharing terus dilanjutkan kepada Kelompok Sarana Air Bersih Tirta Sambera Baru yang juga merupakan kelompok binaan PHSS. Kelompok Pengelola Sarana Air Bersih Tirta Sambera Baru menginisiasi pembentukan BUMDes Tirta Sambera dan melakukan studi banding ke WSS Saliki sebagai upaya peningkatan kapasitas kelompok terkait metode filterisasi air dari metode aerasi, sedimentasi dan filter kimia.
Keberhasilan Program WSS Saliki ini tidak lepas dari dukungan dan kontribusi local hero yaitu Manshyur Amhas. Manshyur berperan penting dalam mengelola instalasi sarana air bersih dan memberikan sosialisasi mengenai manajemen distribusi air kepada masyarakat.
Manshyur dibantu oleh Mardihan, seorang pemuda anggota BUMDes dan pengelola depot air Minum SiagaRo yang berperan membantu pendistribusian air galon pesanan masyarakat Desa Saliki. Mardihan juga mempelajari jaringan pipa air bersih serta perawatan unit-unit instalasi sarana air bersih.
Program berkelanjutan
Keberlanjutan program WSS Saliki terbagi dalam beberapa kompas yang disesuaikan dengan manfaat program yaitu dampak lingkungan, ekonomi, sosial, dan kesejahteraan.
Program Water Supply System Desa Saliki milik PHSS telah memberikan dampak positif pada lini ekonomi, sosial, kesejahteraan, dan lingkungan Desa Saliki. Contohnya bantuan sosial rumah ibadah hingga dana pendidikan bagi warga tidak mampu. Pendanaan kegiatan sosial tersebut bersumber dari 10% pendapatan bulanan WSS Saliki yang disisihkan. Penyediaan air bersih di Desa Saliki juga memberikan manfaat dalam meningkatkan perilaku hidup bersih di masyarakat. Lambat laun, perubahan kebiasaan ini akan berkontribusi terhadap perbaikan kualitas hidup masyarakat, khususnya dalam hal kesehatan.
Melalui inovasi biofilter dan manajemen air bersih yang berbasis masyarakat, WSS Saliki berhasil memenuhi kebutuhan dasar warga dengan harga terjangkau dan akses yang mudah. Pengelolaan fasilitas air bersih WSS Saliki juga mempertimbangkan kemampuan ekonomi masyarakat, dengan tarif yang disepakati melalui musyawarah antara Pemerintah Desa Saliki dan BUMDes Mekar Sejati. Selain itu, juga memberikan prioritas terhadap masyarakat yang berada dalam kondisi ekonomi rentan.