LIPUTAN UTAMA 2 | Amanah dalam Menjalankan Tugas

  August 06, 2024
LIPUTAN UTAMA 2 | Amanah dalam Menjalankan Tugas

  August 06, 2024

Tiga puluh tahun lebih sosok Sunaryanto berkecimpung di dunia migas. Berbagai penugasan telah dilaluinya, baik nasional maupun internasional. Setelah menyelesaikan studi Mechanical Engineering di Universitas Indonesia pada tahun 1991, Sunaryanto memulai karir di Total E&P Indonesie selama 26 tahun hingga akhirnya bergabung di Pertamina. Pada edisi ini, redaksi Energia Kalimantan memiliki kesempatan untuk berbincang terkait dengan sosok pribadi Direktur Utama PHI-Regional 3 Kalimantan ini. Selamat membaca!

 


Apa hobi favorit Bapak?

Sebelum kita berbicara terkait hobi, ada beberapa pandangan saya tentang hal ini. Pertama, kita harus mawas dan sadar akan tujuan hidup kita di dunia ini adalah untuk apa, karena jika kita hanya mengikuti keinginan kita saja, tanpa terasa waktu kita akan habis. Oleh karena itu, kita harus bijak dalam memilih kesibukan yang kita jalani, pastikan bahwa apa yang kita lakukan memberikan manfaat untuk kehidupan kita. Di sisi lain sebagai seorang muslim, saya percaya bahwa kita harus mempersiapkan bekal dengan sebaik-baiknya. 

 

Oleh karena itu, saya senantiasa mengajarkan kepada keluarga saya tentang bagaimana menjalani kehidupan yang bermanfaat. Bagi saya pribadi yang memiliki personal satisfaction dengan bekerja, tentu hobi saya adalah bekerja. Bekerja ini saya maknai sebagai sebuah amanah yang harus saya lakukan dengan baik. Selain itu, saya juga hobi berolah raga. Hobi ini terbentuk bukan karena saya senang, tapi sebagai salah satu tanggung jawab dan upaya saya menjaga titipan dari Allah Swt. Selain menjaga pola makan, pastinya hobi olah raga ini membuat badan saya sehat dan fresh. Saya memilih olah raga seperti jogging dan berenang yang hampir saya lakukan setiap hari, setelah Subuh.

 

 

Apa saja prinsip atau motto hidup yang selama ini Bapak pegang?

Prinsip hidup yang saya pegang adalah teguh menjalankan amanah. Dengan prinsip menjalankan amanah, kita menjadi sadar dan selalu berusaha melakukan yang terbaik. Terlebih lagi dalam konteks menjalankan pekerjaan, kita sudah diamanahi untuk memegang posisi atau jabatan tertentu, maka sudah seharusnya kita selalu belajar agar dapat memberikan kontribusi terbaik untuk Perusahaan. Atau bisa juga kita mengambil contoh bahwa kita sudah diamanahi kehidupan, menjaga kesehatan jasmani dan rohani tentunya menjadi sebuah keharusan untuk kita. Ketika kita berhasil menjalankan amanah dengan baik, maka akan muncul personal satisfaction.

 

 

Apa saja kunci sukses yang Bapak terapkan selama ini?

Salah satu kunci sukses yang saya terapkan adalah tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan. Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa tantangan dalam hidup kita akan selalu hadir silih berganti. Demikian juga dalam dunia profesional. Saya pribadi menyukai tantangan, karena dengan adanya tantangan saya bisa terus belajar, sehingga tidak merasa bosan. Tentunya dalam menghadapi tantangan di organisasi, saya dibantu oleh jajaran manajemen. PHI-Regional 3 Kalimantan sebagai salah satu yang terbesar di bawah Subholding Upstream dan dengan title The Most Mature WK, memiliki tantangan yang cukup banyak. Adanya tantangan ini justru membuat kita tidak cepat bosan, adrenalin terpacu, dan kesempatan untuk belajar banyak hal terbuka lebar.

 

 

 

 

Apa pesan yang dapat Bapak sampaikan kepada Perwira PHI-Regional 3 Kalimantan, terutama untuk Perwira muda generasi Milenial dan Z yang saat ini memiliki komposisi terbanyak dalam jumlah Pekerja?

Menurut saya, langkah awal yang perlu dilakukan oleh Perwira generasi milenial dan z adalah menemukan passion. Selanjutnya adalah berani speak up. Ketika dihadapkan pada tantangan, pahami konteksnya secara utuh dan engage dengan tantangan tersebut serta semua pihak yang terlibat.

 

Saya juga berpesan kepada level managerial yang berasal dari generasi sebelumnya agar lebih berempati kepada generasi di bawahnya. Ketika ada tantangan yang dihadapi, informasikan kepada timnya termasuk Perwira muda. Ketika Perwira muda ini mendapatkan informasi terkait tantangan juga hendaknya dipelajari dengan baik, kemudian kemukakan ide dan pendapat kepada pimpinan timnya. Cari ide, dan speak up.

 

Budaya non egaliter atau senioritas saya rasa sudah tidak terlalu cocok dengan kondisi saat ini. Mungkin dulu ketika kita sebagai pekerja, memandang sosok Direktur Utama, terdapat gap yang jauh. Ini sudah tidak boleh lagi. Saya pribadi terbuka dan senang apabila ada challenge atau diskusi baru, silakan speak up. Mungkin masih ada pimpinan yang kurang terbuka. Dalam hal ini, saya mengharapkan agar mereka bisa menyesuaikan diri. Saya harap, iklim atau budaya seperti ini bisa diterapkan dengan baik oleh PHI-Regional 3 Kalimantan. 

 

 

 

 

Saya sedang menyiapkan sistem komunikasi agar setiap Perwira di PHI-Regional 3 Kalimantan mengetahui apa saja tantangan yang sedang dihadapi oleh Perusahaan, bagaimana cara menghadapinya, dan mari kita bekerja sama dalam menghadapinya. Saya harapkan dalam setiap prosesnya kita semua berani untuk mengeluarkan ide-ide terbaik. Libatkan organisasi secara keseluruhan. Saya percaya, bahwa PHI-Regional 3 Kalimantan dapat terus memberikan kontribusi terbaik untuk bangsa.

 

 

 

 

DOWNLOAD