SOSOK PERWIRA | Keberagaman Cerita Perwira Regional 3 Kalimantan Bekerja untuk Negeri
October 28, 2021
SOSOK PERWIRA | Keberagaman Cerita Perwira Regional 3 Kalimantan Bekerja untuk Negeri
October 28, 2021
Selaku Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) dan Subholding Upstream yang memiliki lebih dari 5.000 pekerja dan mitra kerja, PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) terus memastikan kinerja setiap Perwiranya yang hadir dari berbagai generasi dan latar belakang agar terus berjalan dengan baik. PHI meyakini bahwa keberagaman Perwira Regional 3 Kalimantan dapat menghadirkan gagasan, perspektif, dan kreativitas dalam menjalankan visi dan misi perusahaan demi keberlangsungan bisnis PHI. Berikut beberapa Perwira Regional 3 Kalimantan dengan jenis pekerjaan dan latar belakang yang beragam yang berhasil diwawancara oleh Energia Kalimantan.
Happy Devi Thesly
Development Geologist PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur - Zona 10
Happy Devi Thesly, Development Geologist PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) – Zona 10, telah mengawali karir di Perusahaan lain sebelumnya pada tahun 2008. Ia bergabung di Wilayah Kerja (WK) East Kalimantan pada tahun 2014. Sebagai seorang geologist, ia memastikan agar produksi dan cadangan hidrokarbon di lapangan-lapangan terus bertambah dengan dilakukan evaluasi, analisis dan mengintegrasikan data untuk dapat membuat suatu model reservoir yang nantinya akan digunakan sebagai potensi aset masa depan Perusahaan.
Happy merasa sangat tertantang dalam bekerja di Pertamina, khususnya di Zona 10. Menurutnya potensi di lapangan-lapangan tempat ia bekerja masih banyak yang masih bisa dikembangkan sehingga dia penasaran untuk terus berinovasi. Ia menceritakan salah satu pengalamannya yang paling berkesan selama bekerja, yakni menjadi Project Manager POD di Lapangan Santan, PHKT, di mana dengan sumur-sumur yang ada sekarang usia Lapangan Santan hanya diproyeksikan dapat bertahan hingga 2020. “Akhirnya kami mengusulkan sumur-sumur tambahan dan saya sangat bersyukur Lapangan Santan masih dapat berproduksi hingga saat ini,” ungkapnya. Lapangan Santan merupakan pemasok gas ke Lapangan Attaka, yakni produsen hidrokarbon terbesar PHKT, sehingga proyek ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi Happy.
Ia mengatakan bahwa rasa kekeluargaan di tempatnya bekerja pun sangat tinggi. Sejak sebelum pandemi sudah banyak sekali pengalaman yang dirasakan Happy bersama kolega-koleganya baik dalam bekerja dan juga dalam menjalankan kegiatan work-life balance. Happy merupakan Ketua Inspire Runner, yakni Badan Pembina Olah Raga (Bapor) cabang lari di PHKT. Di masa pandemi, Happy dan tim Subsurface terus berusaha untuk memotivasi satu sama lain. Sebagai contoh dengan mengadakan check-in check-out meeting. “Di meeting ini kami juga saling bertanya kabar, bercerita satu sama lain, terkadang membuat kuis, berbagi rekomendasi hiburan, tips olahraga, dan segala hal yang membuat kita senang di masa pandemi yang sulit ini,” kata Happy.
Ia pun merasa dengan adanya reorganisasi di awal tahun 2021 membuat Happy semakin bersemangat bekerja bersama kolega-kolega yang baru ia kenal. “Tim yang kompeten semakin banyak dan berasal dari berbagai budaya yang berbeda-beda sehingga menurut saya jadi ramai dan fun, sayang sekali kita masih banyak yang Work From Home karena pandemi sehingga tidak bisa bertatap muka secara langsung,” imbuh Happy.
Menurutnya, aspek kolaboratif di Pertamina sangat terasa sekali. “Saat kami mengajukan satu usulan, maka usulan itu akan dibahas oleh PHI dan Subholding Upstream, sehingga kita mendapat banyak masukan dan pemikiran baru serta tantangan yang membuat kita lebih termotivasi dalam menjalankan proyek tersebut,” tambahnya. Ia juga menambahkan dengan adanya proyek Borderless Operation di Regional 3 Kalimantan di mana dari segi logistik, operasi, dan banyak hal lainnya dilakukan secara sharing di wilayah Regional 3 Kalimantan, semakin menunjukkan sisi kolaborasi yang tinggi di Pertamina Group.
Saat ditanya harapan Happy ke depannya, ia hanya berharap semoga tidak ada kasus COVID-19 yang baru lagi di Pertamina. “Semoga kita semua bisa sehat, dan yang sakit juga segera sembuh sehingga kita dapat bersama-sama mewujudkan cita-cita perusahaan sebagai world class company dan mencapai 1 juta barel untuk negara. Tidak ada yang lebih penting dari kesehatan kita, jadi jangan patah semangat!,” ungkap Happy.
Dwi Putro Wijayanto
Senior Analyst Risk Management PT Pertamina Hulu Indonesia – Regional 3 Kalimantan
Bergabung dengan Pertamina Group sejak tahun 2012, Dwi Putro Wijayanto atau yang biasa dipanggil Putro yang kini menjabat sebagai Senior Analyst Risk Management PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), mengatakan bahwa ia terus merasa bangga sebagai seorang Perwira Pertamina. Ia mengawali karirnya di Pertamina sebagai Inspection & Certification Planner di Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ. Pada tahun 2016 ia bergabung di dalam Tim Persiapan Pengelolaan Wilayah Kerja Mahakam (TPPM) hingga tahun 2018. Setelahnya, ia “mendarat” di PHI selaku Senior Analyst Business Portfolio, yang kini telah berubah nama menjadi posisi yang ia jabat saat ini.
Pekerjaan yang Putro lakukan sehari-hari tak lain adalah terkait pengelolaan manajemen risiko dalam mendukung aktivitas on-going business dan investasi Perusahaan. “Saya memfasilitasi risk owner dalam penyusunan risk register, melakukan review dan kemudian menyusun top risk tahun RKAP,” ungkap Putro. Untuk aktivitas investasi, Putro melakukan kajian aspek risiko atas usulan investasi dari setiap zona dan menyusun draft rekomendasi aspek risiko.
Bekerja di kantor Jakarta khususnya di masa pandemi seperti ini memberikan tantangan tersendiri bagi Putro di mana chemistry dalam tim tetap harus ditumbuhkan dengan terus berinteraksi secara daring. “Selain itu kita juga harus membagi waktu untuk menghadiri rapat-rapat dan juga webinar untuk pencapaian target learning hours yang tak jarang dilakukan secara paralel secara daring,” imbuhnya.
Bagaimana pun juga, ia terus semangat dan bangga terhadap Pertamina khususnya PHI. “Pertamina selalu menantang Perwira-nya untuk terus berinovasi dan memberikan yang terbaik bagi Perusahaan dan Negeri, tanpa mengesampingkan waktu untuk keluarga,” kata Putro.
Ia juga menceritakan pengalamannya yang tidak bisa ia lupakan yakni saat ia bergabung dengan TPPM, di mana ia dan tim bertugas untuk menyiapkan hal-hal terkait operasi dan pendukungnya agar proses transisi pengelolaan Wilayah Kerja Mahakam dari operator lama ke Pertamina berjalan dengan lancar, termasuk di dalamnya menyiapkan usulan dan persetujuan investasi pemboran pada tahun 2017. “Proses tersebut sangat menantang namun juga memberikan pelajaran yang baik bagi saya dan rekan-rekan lainnya dan kami juga puas dengan hasil transisi yang sudah berjalan,” tambahnya.
Putro juga memberikan tanggapannya mengenai reorganisasi yang terjadi di tahun 2021 ini. Menurutnya dengan memiliki rekan kerja baru dengan pengalaman yang berbeda-beda memberikan warna positif dan tantangan tersendiri untuk dapat saling berbagi pengetahuan dan keterampilan di fungsi Risk Management.
Di luar pekerjaan, Putro memiliki hobi berolahraga seperti berenang, bersepeda, dan juga lari. Ia juga sangat menikmati bermain musik dan game. Saat ditanya harapan ke depannya, Putro hanya mengatakan bahwa ia sangat berharap agar pandemi dapat segera berakhir. Ia juga mengingatkan seluruh Perwira Pertamina dan keluarga untuk terus menjaga protokol kesehatan (prokes). “Segera vaksin COVID-19 bagi yang belum, tetap patuhi prokes 6M, jaga iman, aman, dan imun, Insya Allah pandemi akan berlalu,” kata Putro.
Wahyu Tri Surya Mukti
Operator Assistant – Senipah, Peciko, South Mahakam, PT Pertamina Hulu Mahakam – Zona 8
Wahyu Tri Surya Mukti atau yang biasa dipanggil Tria, adalah seorang Operator Assistant wanita di Lapangan SPS PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) – Zona 8. Ia bergabung dengan PHM dengan posisi tersebut sejak tahun 2018. Sebelumnya, pada tahun 2013, Tria sempat bekerja di Wilayah Kerja (WK) Mahakam sebagai waitress selama satu tahun. Setelah itu ia mengikuti Operator and Technician Program (OTP) yakni program training untuk calon operator selama kurang lebih selama 16 bulan. “Hanya saja, setelahnya saya sempat tidak bekerja selama 2 tahun dikarenakan pengurangan kebutuhan pekerja dari Perusahaan. Saya sangat senang di tahun 2018 saya kembali mencoba peruntungan saya dan akhirnya diterima,” imbuh Tria.
Selaku Assistant Operator, tentunya banyak pekerjaan yang sangat terasa perubahannya sebelum dan sesudah pandemi bagi Tria. Kini sebelum berangkat ke site, Perwira PHM diwajibkan melakukan Rapid Antigen test atau PCR. “Sebelum pandemi saya bisa pulang ke rumah maupun berangkat dari rumah. Saat pandemi saya diwajibkan tinggal di mess yang disediakan oleh lapangan,” kata Tria. Jadwal pun berubah, yang tadinya hanya 14 hari on-duty dan off-duty kini menjadi 28 hari on-duty dan off-duty.
Tria mengaku memiliki banyak pengalaman menyenangkan selama bekerja di PHM. Salah satunya kesempatan untuk banyak belajar meski bukan pekerjaan yang biasa ia lakukan. Tria yang biasa bekerja di area proses diberi kesempatan untuk belajar mengenai mekanisme di Control Room. “Saya belajar ilmu yang berbeda namun menyenangkan sekali,” ungkapnya. Selain itu ia juga merasa bangga karena dengan bekerja untuk Pertamina berarti turut berkontribusi dalam memajukan negara dan menjaga ketahanan migas negara. Ia pun merasa bangga karena di Pertamina tidak ada perbedaan gender dalam memilih pekerjanya. “Di SPS sendiri ada beberapa wanita yang bekerja di area proses termasuk salah satunya adalah saya. Saya senang bisa berkesempatan merasakannya,” tambah Tria.
Di saat senggang, Tria sangat senang membaca, menonton, dan mendengarkan musik. Khususnya di masa pandemi seperti ini, hobi Tria sangat menghiburnya apabila sedang merasa penat. Tria sangat bersyukur dapat bekerja dan menjadi bagian dari keluarga besar Pertamina. “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Pertamina yang memberikan saya kesempatan menjadi Perwira Pertamina dan juga untuk orang-orang yang telah membimbing saya dalam bekerja, semoga ke depannya saya dapat terus membantu Perusahaan mencapai visi dan misinya,” ungkapnya.
Rofi Rahmaning Widi
Non-Rotational Doctor di Klinik Head Office PT Pertamina Hulu Indonesia – Zona 9
Dokter Rofi Rahmaning Widi telah bekerja di Pertamina Group sejak tahun 2017. Ia memulai karirnya di Pertamedika dan langsung ditempatkan di Klinik Head Office Pertamina EP Asset 5, Balikpapan. Setelah adanya pembentukan struktur organisasi Subholding dan Holding, ia kini bertugas sebagai Non-Rotational Doctor di Klinik Head Office PT Pertamina Hulu Sanga Sanga – Zona 9.
Sebagai seorang dokter perusahaan, tentunya dr.Rofi berkontribusi langsung dalam melakukan penanganan pandemi COVID-19 di perusahaan. Dari mulai sosialisasi, screening kesehatan personel, monitor okupansi, melakukan medical clearance personel yang akan melakukan Work From Office (WFO), serta memonitor personel yang sedang isolasi ia lakukan sejak virus Corona mulai memasuki Indonesia.
Sebelum adanya pandemi, ia bertugas untuk melakukan kegiatan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan administratif. “Promotif misalnya edukasi kesehatan dalam bentuk health talk, broadcast, koordinir gerakan hidup sehat dan olahraga jumat, serta konseling hasil MCU pekerja dan keluarga,” imbuh dr. Rofi. Sedangkan untuk preventif yang dimaksud contohnya adalah mengoordinasi pelaksanaan Medical Check Up (MCU) pekerja dan keluarga, menyiapkan program vaksin anak dan dewasa sesuai kebutuhan, melakukan pencegahan penyakit berdasar tren hasil MCU pekerja tahun sebelumnya (misalnya penyakit degeneratif, dll), serta menjalankan program pencegahan fatality dengan fit-to-task dan fit-to-work pada pekerja/mitra kerja.
Meskipun ada perubahan secara signifikan sejak adanya pandemi, dr. Rofi mengaku tetap semangat bekerja di Pertamina. Pasalnya, sebagai Perwira Pertamina, ia merasa bangga karena ia sendiri melihat kontribusi Pertamina untuk negeri. “Hal ini membuat saya selalu semangat dalam bertugas, mengabdi, dan melayani,” imbuh dr.Rofi.
Pengalaman yang telah ia dapatkan selama bekerja di Pertamina juga sangat beragam dan berharga. Salah satunya ialah saat ia mengikuti kegiatan CIP Pertamina EP pada tahun 2019, ia bersama tim gugus Assistant Medical, dr. Pedy Hidayat, berhasil mendapatkan silver medal di level nasional untuk pemaparan yang mereka bawakan yakni mengenai Fat Loss Program.