PRAKARSA | Arunika: Berawal dari Kisah, Dilanjutkan dengan Tindakan

  April 06, 2022
PRAKARSA | Arunika: Berawal dari Kisah, Dilanjutkan dengan Tindakan

  April 06, 2022

Arunika (Ajak rumah tangani dan kelola sampahnya)

Cikal bakal program ini muncul setelah melihat perbedaan paradigma yang sangat fundamental ketika melihat implementasi di negara seperti Korea dan Jepang, dimana masyarakatnya tidak menganut ‘buanglah sampah pada tempatnya’ namun ‘letakan sampah pada tempatnya’. Hal  ini cukup menjawab pertanyaan nurani dari para pemrakarsa program, kenapa paradigma ‘buanglah sampah pada tempatnya’ yang sudah cukup lama diterapkan di masyarakat Indonesia namun hasilnya belum memuaskan. Lebih lanjut, para pemrakarsa program berhipotesis bahwa kata-kata ‘membuang’ memiliki arti yang penuh dengan rasa ‘tidak bertanggung jawab’ karena sampah dianggap tidak berdaya guna/bernilai lagi. Kenyataannya banyak sekali sampah-sampah yang sudah dipisahkan ternyata masih tercampur dengan sampah basah yang membusuk sehingga semua sampah kering yang masih bernilai menjadi kehilangan nilainya. Dari situlah program arunika ini muncul.

 


 

 

Pandemi Covid-19 menyebabkan banyak warga di Ring-1 wilayah kerja Perusahaan kehilangan mata pencahariannya dikarenakan menurunnya mobilitas warga dengan adanya berbagai kebijakan pembatasan dari Pemerintah. Sementara di sisi lain, Pemerintah Daerah di Balikpapan (tempat ARUNIKA ini bermula) menyampaikan bahwa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar dan TPA Buluminung akan penuh dalam beberapa tahun ke depan oleh sampah dan harus mencari tempat baru, yang tentu akan berpotensi menimbulkan masalah lingkungan dan sosial baru. Kedua hal diatas (COVID-19 dan TPA daerah yang penuh) membulatkan tekad dari para pemrakarsa program untuk memulai program ARUNIKA ini di awal tahun 2021 dengan 2 program utama yakni:

 

  1. Mendidik Perwira yang tinggal di lingkungan Perusahaan untuk ‘meletakan sampah’ pada tempatnya.
  2. Menginisiasi kerja sama dengan bank sampah terdekat untuk menjadikan sampah-sampah yang ‘diletakkan’ itu menjadi sumber mata pencaharian baru dan mengurangi beban TPA daerah.

 

Program ARUNIKA ini diinisiasi oleh Para Perwira PHI yaitu Kemas Adrian (Manager Environment Regional 3) dan Anria Niarti yang merangkul local hero yakni Pak Prayitno. Pada bulan April 2021, program ini diadopsi menjadi program Perusahaan di bawah koordinasi Chandra Sunaryo (Assistant Manager Environmental Zona 10) dan tim. Kolaborasi lintas fungsi ini merupakan salah  satu kunci suksesnya ARUNIKA.

 

 

Program ARUNIKA ini berjalan dengan menerapkan Panca Mutu yaitu Quality, Sustainable Development Goals (SDGs), Social & Community, dan Morale. Berdasarkan hasil evaluasi tim, dengan penerapan Panca Mutu telah memberikan hasil perbaikan sebagai berikut:

 

  • Quality: Program telah diikuti oleh 35% dari total kepala keluarga yang tinggal di Camp Perwira, dimana telah melebihi target awal.
  • SDGs : Program mampu berpartisipasi dalam SDGs 1,4,5,8,12,13, dan 15. Hal ini pun telah melebihi target awal.
  • Social & Community: Program berhasil menghidupkan ekonomi melalui terbentuknya bank sampah lokal.
  • Morale: Program telah meningkatkan kesadaran para Perwira di lapangan untuk dapat memilah sampah dengan benar. Sebanyak 30% Perwira yang tinggal di Pasir Ridge telah berpartisipasi.

 

 

Hingga Desember 2021, Arunika telah menghasilkan 294 kg sampah yang terpisah per bulan dan siap diolah, dengan total nasabah sampah 52 KK (52 keluarga yang sudah menerapkan prinsip ‘letakan sampah pada tempatnya’).

 

Hingga saat ini, ARUNIKA telah menjadi sumber pemasukan bagi para bapak dan ibu yang tergabung dalam bank sampah lokal. Mereka juga adalah pengrajin limbah-limbah ARUNIKA dimana karya-karya mereka sudah menjadi komoditas yang diperjualbelikan baik dalam pameran-pameran UMKM maupun secara online yaitu berupa tas, sabun, dan lain-lain. ARUNIKA ini juga telah diperluas penerapannya hingga Kecamatan Marangkayu dalam kaitannya dengan inisiasi bank sampah Kersik di Marangkayu. Di saat yang sama, semua nasabah ARUNIKA (52 KK) tidak menyumbang sampah apapun ke TPA Manggar (Zero Waste). 

 

Program ini akan terus diamplifikasi untuk lebih banyak nasabah ARUNIKA dan juga memperbanyak pengrajin ARUNIKA ini.

 

 

DOWNLOAD