LIPUTAN UTAMA | Strategi PHI-Regional 3 Kalimantan Dorong Kinerja Unggul di Tahun 2022
April 05, 2022
LIPUTAN UTAMA | Strategi PHI-Regional 3 Kalimantan Dorong Kinerja Unggul di Tahun 2022
April 05, 2022
Akhir Tahun 2021 lalu PHI-Regional 3 Kalimantan berhasil mencatatkan kinerja operasi dan bisnis yang terbilang baik di tengah kondisi Pandemi COVID-19 yang belum reda dan tantangan operasional yang semakin kompleks. Berbagai prestasi dan penghargaan pun diraih oleh PHI-Regional 3 Kalimantan menutup perjalanan Perusahaan di tahun lalu. Pada Energia Kalimantan edisi ini, Direktur Utama PHI/Direktur Regional 3 Kalimantan, Chalid Said Salim dan Komisaris Utama PHI, Adriansyah, memaparkan strategi dan langkah-langkah strategis Perusahaan di tahun 2022 yang dapat mendorong kinerja unggul Perusahaan untuk mencapai target-target bisnis yang sudah ditetapkan.
Tahun 2021 lalu, kondisi pandemi belum mereda dan tantangan operasional yang semakin besar dan kompleks namun PHI-Regional 3 Kalimantan berhasil menorehkan kinerja yang kuat. Pencapaian besar untuk aspek HSSE yaitu zero recordable LTI dan zero NOA. PHI-Regional 3 Kalimantan mencatatkan angka TRIR sebesar 0,18, nilai ini di bawah ambang atas yang diizinkan yaitu 0,48. PHI berhasil memperoleh 16 penghargaan PROPER yaitu sebanyak 5 PROPER emas dan 11 PROPER hijau.
Direktur Utama PHI/Direktur Regional 3 Kalimantan, Chalid Said Salim menegaskan bahwa Perusahaan terus mendorong kesadaran dan keyakinan seluruh Perwira terhadap pentingnya aspek keselamatan dalam menjalankan setiap aktivitas bisnis dan operasi Perusahaan. “Kemampuan kita untuk menjalankan kinerja keselamatan yang unggul akan memberikan kepastian terhadap keberlangsungan operasi dan keberlanjutan bisnis Perusahaan saat ini dan di masa yang akan datang,” ujar Chalid.
Seperti diketahui bahwa Tahun 2021 lalu PHI-Regional 3 Kalimantan mampu menyelesaikan kegiatan pengeboran dalam jumlah yang tidak sedikit. Sejumlah 137 sumur eksploitasi dan 4 sumur eksplorasi berhasil diselesaikan. Tahun lalu, PHI telah melakukan 333 kegiatan workover dengan pencapaian realisasi kegiatan well services sebanyak 6.912 atau 112,96% dari target.
“Setiap kejadian kecelakaan akan memberikan dampak yang signifikan terhadap kemampuan Perusahaan dalam mencapai target-target operasi dan bisnis yang telah ditetapkan. Unplanned shutdown, keterlambatan penyelesaian proyek, kenaikan biaya yang tidak terduga, dan penurunan moral pekerja akan terjadi jika kinerja keselamatan Perusahaan tidak dapat dipertahankan atau ditingkatkan menuju standar global atau kelas dunia,” terang Chalid.
Memang tidak dapat dipungkiri tahun 2021 lalu, dari sisi kinerja operasi, realisasi produksi minyak mencapai 62,06 MBOPD atau 100,51% dari target sebesar 61,74 MBOPD dan realisasi produksi gas mencapai 679,08 MMSCFD atau 101,63 % dari target sebesar 668,22 MMSCFD. PHI berhasil melakukan lifting minyak sebesar 62,12 MBOPD atau 102,71% dari target sebesar 60,48 MBOPD dan lifting gas sebesar 609,97 MMSCFD atau 102,56 % dari target sebesar 594,75 MMSCFD.
Hal yang serupa disampaikan oleh Komisaris Utama PHI, Adriansyah. Menurut Adriansyah, faktor keselamatan tetap harus menjadi prioritas Perusahaan dalam menjalankan setiap aktivitas operasi dan bisnis. ”Kami di Dewan Komisaris senantiasa menaruh perhatian kepada aspek keselamatan. Setiap kali ada isu keselamatan muncul, kami segera berkomunikasi dengan direksi dan manajemen Perusahaan untuk memastikan adanya mitigasi dan solusi yang segera dan efektif agar isu tersebut tidak menjadi masalah yang dapat menghalangi Perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya,” ujar Adriansyah.
Sepanjang tahun 2021, Dewan Komisaris pun menjalankan aktivitas management walk through (MWT) ke seluruh zona yang ada di Regional 3 Kalimantan untuk melakukan pengawasan langsung tentang pemahaman dan implementasi aspek Health, Safety, Security, & Environment (HSSE) di lapangan.
Tantangan di Tahun 2022
Melanjutkan keberhasilan di Tahun 2021, PHI-Regional 3 Kalimantan telah menyiapkan berbagai strategi untuk menghadapi kondisi lingkungan bisnis yang semakin menantang di tahun 2022. Misalnya COVID-19 outbreak seringkali dapat mengakibatkan disrupsi operasi. triple shocks berupa penurunan harga minyak, penurunan demand minyak dan gas, serta fluktuasi nilai tukar rupiah juga mempengaruhi penentuan strategi bisnis dalam penyesuaian anggaran untuk mengoptimalkan nilai tambah bagi PHI-Regional 3 Kalimantan.
“Kondisi aset dari lapangan-lapangan yang sudah mature berada pada fase IV-V, aging facilities lebih dari 50 tahun, tingginya ketidakpastian keberhasilan eksplorasi, natural declining rate yang lebih dari 50%, water & sand problem, serta terbatasnya sumber daya yang dapat dikembangkan memerlukan langkah-langkah strategis untuk dapat meningkatkan produksi minyak dan gas (migas),” jelas Chalid.
Chalid menambahkan bahwa keekonomian proyek migas pada aset yang dikelola oleh PHI-Regional 3 Kalimantan saat ini cenderung marginal sehingga memerlukan strategi dan pendekatan khusus untuk menarik investasi yang berkelanjutan. “Keekonomian aset dipengaruhi oleh depresiasi yang terus meningkat karena umur sumur yang lebih pendek dan akumulasi biaya investasi yang semakin tinggi. Selain itu, pembebanan biaya berdasarkan regulasi dan fiscal terms KBH seperti sewa aset, PBB, PPN dan ASR juga secara signifikan mempengaruhi keekonomian aset hulu migas yang kita kelola sementara harga jual gas yang belum optimal untuk mendukung keekonomian yang kita harapkan,” ujar Chalid.
Dari aspek HSSE, Adriansyah pun menyampaikan pentingnya koordinasi dan komunikasi yang efektif dengan perusahaan- perusahaan kontraktor mengingat masifnya aktivitas pekerjaan yang dilaksanakan oleh para kontraktor memerlukan supervisi dan kompetensi sumber daya manusia yang mumpuni, implementasi budaya HSSE, dan perizinan tepat waktu sehingga operasi dapat berjalan dengan aman.
Dengan adanya perubahan organisasi dan model bisnis yang diterapkan sejak 1 April 2021 lalu, baik Chalid maupun Adriansyah sepakat bahwa hingga saat ini proses transisi masih berjalan menuju organisasi yang lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu, PHI-Regional 3 Kalimantan juga perlu tetap konsisten melaksanakan tata kelola Perusahaan yang baik/good corporate governance (GCG), mengedepankan advance technology dan digital innovation, meningkatkan index produktivitas serta standardisasi karyawan sesuai kompetensi.
Inisiatif Strategis PHI-Regional 3 Kalimantan
Menjawab tantangan-tantangan tersebut, PHI Regional 3 Kalimantan telah menyusun proyek strategis tahun 2022, yaitu IOR/EOR, Revitalisasi Asset Existing, dan Crown Jewel (Pengembangan Mahakam). Proyek strategis ini telah disampaikan oleh direksi dan mendapat dukungan penuh dari Dewan Komisaris.
Chalid menerangkan bahwa dalam rangka mencapai target produksi minyak dalam master plan PT Pertamina (Persero) dan RJPP Perusahaan Tahun 2020-2024 yaitu sebesar 908 MBOPD di Tahun 2024, berbagai aktivitas dilakukan oleh PHI-Regional 3 Kalimantan
termasuk kegiatan secondary recovery (water flood) dan IOR/Optimasi stimulasi. “PHI-Regional 3 Kalimantan melaksanakan implementasi project waterflood di Lapangan Tanjung-Zona 9 dan Handil Zona 8, RK Stimulasi & Fracturing/Optimasi Stimulasi di wilayah kerja PT Pertamina EP dari Asset 5 Zona 9 dan Zona 10), serta RK IOR PHI Scon dan Well Head Compressor di Zona 8, 9 dan 10,” terangnya.
Dalam rangka memberikan kontribusi terhadap ketahanan energi dan ekonomi nasional, PHI-Regional 3 Kalimantan mengimplementasikan manajemen produksi baseline dan melaksanakan proyek-proyek pengembangan baru atau optimasi pengembangan lapangan dalam proyek Crown Jewel Mahakam di WK Mahakam.
Selain itu, upaya menjaga kesinambungan bisnis dan operasi serta memonetisasi cadangan WK Mahakam dan WK Sanga Sanga juga dilakukan melalui beberapa program kerja seperti aktivitas well intervention, water injection & water flooding, gas lift optimization, pengeboran sumur-sumur infill, pemasangan kompresor LLP untuk menurunkan tekanan alir, pemasangan anjungan lepas pantai baru, serta pemasangan gas lift system. Optimasi peningkatan produksi di WK Sanga Sanga pun kerap dilakukan sebagai bagian dari area operasi di Kalimantan Timur. Dengan upaya-upaya tersebut diharapkan target produksi dari Crown Jewel Mahakam sebesar 139 MBOEPD dapat tercapai pada tahun 2024.
Untuk mendorong kinerja unggul di tahun 2022, PHI-Regional 3 Kalimantan terus melakukan kegiatan eksplorasi yang agresif untuk mencari sumber daya baru dengan play concept baru, optimasi baseline dan development untuk meningkatkan produksi, serta sinergi/borderless strategy dalam aktivitas eksplorasi, pengembangan, dan operasi.
Selanjutnya Chalid pun menjelaskan inisiatif lainnya, seperti program OPTIMUS, penerapan inovasi teknologi, metode, dan penggunaan material yang efisien untuk mengoptimalkan biaya operasi dan produksi. Tak hanya itu, optimasi portofolio komersial dan program pemeliharaan untuk menjaga kehandalan fasilitas produksi juga bagian dari program strategis yang dicanangkan oleh PHI-Regional 3 Kalimantan untuk memaksimalkan produksi dan mendukung pencapaian target produksi migas nasional.
“Insya Allah dengan bersama-sama kita bisa capai kinerja terbaik di Tahun 2022 ini,” pungkas Chalid.