LIPUTAN UTAMA | Transformasi HSSE: Langkah Masif Cegah Insiden

  May 19, 2023
LIPUTAN UTAMA | Transformasi HSSE: Langkah Masif Cegah Insiden

  May 19, 2023

Penerapan HSSE secara optimal di industri hulu migas merupakan kunci terselenggaranya operasi dan bisnis yang selamat, aman, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) senantiasa menempatkan aspek HSSE sebagai prioritas utama dalam seluruh kegiatan operasi dan bisnis migas Perusahaan. Merujuk pada program Transformasi HSSE yang dicanangkan oleh Subholding Upstream Pertamina, PHI memiliki strategi, inisiasi, dan pola komunikasi yang disesuaikan dengan karakteristik wilayah operasi Regional 3 Kalimantan. Di sisi lain, praktik-praktik terbaik yang sebelumnya sudah diterapkan di lapangan-lapangan eks terminasi dapat memperkaya khazanah strategi yang akan diterapkan. Pada rubrik liputan utama edisi ini, Energia Kalimantan akan membawa Perwira lebih memahami strategi Transformasi HSSE PHI-Regional 3 Kalimantan. 

 


 

Pada acara HSE CEO Summit 2023, Kepala Satuan Kerja   Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi   (SKK Migas), Dwi Soetjipto menyatakan bahwa untuk mencapai   target lifting migas pada tahun 2023, SKK Migas bersama KKKS perlu melakukan terobosan yang masif dan agresif. Program kerja untuk mencapai target produksi 1 juta BOPD (barel minyak per hari) dan 12 BSCFD (miliar standar kaki kubik per hari) gas pada tahun 2030 diharapkan dapat berjalan dengan baik tanpa terkendala aspek HSE. 

 

Dalam kesempatan tersebut, Kepala SKK Migas juga menyampaikan update terbaru terkait incident rate di Indonesia hingga akhir Maret 2023, yaitu dari 87 juta jam kerja operasi, tingkat incident rate berada di angka 0,24. Angka tersebut masih berada di bawah batas atas incident rate maksimal yang ditentukan sebesar 0,9 dan masih lebih baik dari rata-rata incident rate yang tercatat pada International Oil and Gas Producer yaitu 0,77.

 

Sementara itu, Subholding Upstream Pertamina sebagai bagian dari PT Pertamina (Persero) menetapkan HSSE sebagai budaya, kebiasaan, dan nilai-nilai yang harus menjadi dasar dalam setiap kegiatan Perwira dari hulu hingga hilir. Untuk menegaskan komitmen terhadap HSSE, Subholding Upstream Pertamina mengadakan perhelatan Upstream HSSE Leaders Forum 2023 yang dihadiri oleh seluruh Direksi Subholding Upstream maupun Direktur Regional dan Anak Perusahaan Pertamina pada Maret lalu.

 

Forum tersebut menjadi sebuah momen rutin sekaligus pencanangan program baru terkait HSSE. Dalam kesempatan tersebut dilakukan penandatanganan Komitmen HSSE Manajemen Subholding Upstream tahun 2023 oleh seluruh jajaran Direksi PT Pertamina Hulu Energi dan seluruh Direktur Regional dan Perusahaan terafiliasi. Penandatanganan ini diharapkan semakin menguatkan dan menginternalisasi budaya HSSE di setiap operasi perusahaan untuk memperkokoh komitmen bersama dalam meningkatkan dan menjaga keselamatan.

 

Wiko Migantoro, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dan selaku CEO Subholding Upstream Pertamina, mengatakan bahwa komitmen untuk terus mengutamakan safety perlu terus dilakukan. “Pemahaman elemen penting dalam budaya keselamatan yang positif untuk melakukan transformasi di dalam lingkungan kerja di Subholding Upstream Pertamina harus terus diterapkan," ujar Wiko.

 

Pada forum tersebut, Subholding Upstream Pertamina juga mencanangkan tim Transformasi Keselamatan Operasi Subholding Upstream. Pembentukan tim ini merupakan tindak lanjut dari Fax Dirut PT Pertamina (Persero) No.074/C00000/2023-S0 perihal Penguatan Aspek HSSE Mencegah Fatal Incident. Selain pembentukan tim transformasi, di dalam Surat tersebut juga terdapat 12 Program Inisiatif untuk Perbaikan Kinerja HSSE yang meliputi 4 fokus, yaitu Corporate Life Saving Rules (CLSR), Contractor Safety Management System (CSMS), Organization & Culture, dan Rewards & Consequences. Untuk selanjutnya program ini disebut sebagai Transformasi HSSE.

 

"Lima elemen yang akan kita bawa terhadap transformasi safety diantaranya share values, leadership involvement, everyone is accountable, continuous and constant learning serta support dengan begitu transformasi HSSE kedepannya akan menambah warna," tambah Wiko.

 

Penerapan Transformasi HSSE di PHI-Regional 3 Kalimantan menjadi sebuah hal yang menarik. Keunikan wilayah operasional PHI-Regional 3 Kalimantan yang meliputi beberapa Perusahaan eks terminasi asing membutuhkan strategi yang tepat agar dapat mengolaborasikan sistem ataupun nilai HSSE yang sebelumnya sudah diterapkan. Strategi ini diperlukan agar praktik baik yang sudah terbiasa dilaksanakan oleh Perwira PHI-Regional 3 Kalimantan, menjadi semakin efektif, efisien, dan tentunya tidak tumpang tindih.

 

Terlebih beberapa pencapaian Kinerja HSSE PHI - Regional 3 Kalimantan dalam kurun waktu 2021-2022 lalu cukup cemerlang. PHI-Regional 3 Kalimantan berhasil menorehkan capaian Total Recordable Incident rate (TRIR) di 2022 sebesar 0,13 dan merupakan angka terendah sejak 2018-2022.

 

Selain itu, Pencapaian TRIR PHI-Regional 3 Kalimantan pada tahun 2022 lebih baik dari 2021, yang berarti terdapat penurunan jumlah recordable incidents pada 2022. Data perbandingan jam kerja selamat dengan TRIR tahun 2022 juga menunjukkan korelasi positif, dimana jumlah TRIR mengalami penurunan. Hasil rata-rata Survei Budaya HSSE PHI-Regional 3 Kalimantan pada tahun 2022 juga menunjukkan kenaikan dibandingkan tahun 2021.

 

 

 

Beberapa  strategi PHI-Regional 3 dalam menerapkan program Transformasi HSSE di Regional 3 Kalimantan yang dapat Energia Kalimantan rangkum ialah penyempurnaan, penyelarasan, simplifikasi program, dan kolaborasi.

 

Adopsi, internalisasi, dan penyempurnaan program

Strategi yang dilakukan oleh PHI adalah melakukan adopsi, internalisasi, dan penyempurnaan program Transformasi HSSE.  Seperti yang diketahui bahwa PHI-Regional 3 menjadi melting pot bagi beberapa perusahaan migas terminasi di wilayah Kalimantan. Perusahaan-perusahaan migas eks terminasi tersebut dikenal telah menerapkan standar HSSE yang tinggi dalam menjalankan operasi dan bisnisnya. Dalam konteks ini, ketika PHI menemukan program yang bagus di PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), maka program tersebut diadopsi kemudian diimplementasikan secara lebih luas di PHI-Regional 3 Kalimantan. Namun, dalam hal ini tidak ada pembatasan apabila di masing-masing Zona masih menerapkan program yang memang sudah ada sebelum dilakukan regionalisasi. Sehingga HSSE PHI-Regional 3 Kalimantan terus memastikan dan melakukan penyempurnaan atas program-program yang sudah berjalan.

 

Penyelarasan arahan

HSSE merupakan bidang yang memiliki kompleksitas cukup tinggi. Hampir di setiap peraturan terkait HSSE, baik yang diterbitkan oleh Pemerintah, Pertamina (Persero), maupun Subholding Upstream, memuat arahan detail dan padat. Dibutuhkan waktu dan pengulangan yang cukup agar tata nilai HSSE dapat dimaknai serta diterapkan dengan baik. Salah satu strategi yang dilakukan oleh PHI-Regional 3 Kalimantan ialah melakukan penyelarasan atas beberapa arahan tersebut.

 

PHI-Regional 3 Kalimantan sendiri telah memiliki program-program yang masif dan khas. Sebut saja TEMAN (TEgur jika saya tidak aMAN), Tunjukkan Tanganmu (HFIF), Just and Fair Culture, dan lain sebagainya. Oleh karena itu sebelum melakukan kampanye kebijakan terbaru, Fungsi HSSE PHI kerap menyaring sekaligus memadupadankan (align) dengan apa yang sudah dimplementasikan sebelumnya. Dalam program TEMAN misalnya, ada beberapa poin dari arahan yang dapat ditemukan dalam satu program ini.

 

Untuk poin-poin arahan baru yang sekiranya masih terkait dengan program yang sudah ada, akan diselaraskan agar tidak membingungkan Perwira. Sebelumnya, kondisi ini didiskusikan terlebih dahulu dengan Subholding Upstream Pertamina atau PT Pertamina (Persero) sebagai pihak yang menetapkan arahan.

 

Simplifikasi

Salah satu peraturan wajib bagi Perwira sebelum melakukan pekerjaan (pre job) adalah melakukan assessment HSSE. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik bagi Perwira terkait materi assessment, dilakukan juga sharing session bersama dengan Duta TEMAN yang telah ditunjuk. Pada saat melakukan sharing session setiap Perwira diberikan kesempatan untuk dapat menjelaskan materi sesuai dengan pemahaman masing-masing.

 

Strategi simplifikasi ini juga diterapkan untuk penamaan arahan atau program agar lebih mudah untuk diterima oleh Perwira. Misalnya program Hands and Finger Injury Free (HFIF) yang dicanangkan oleh Subholding Upstream Pertamina, dapat kita sadur dan simplifikasi menjadi jargon “Tunjukkan Tanganmu”. Selama maksud dan tujuan sebuah program dapat diakomodir dalam arahan yang lebih sederhana, maka kita akan menerapkan dalam bahasa yang lebih mudah diterima atau dipahami oleh Perwira.

 

Penerapan program HSSE seringkali terkendala oleh banyaknya arahan yang menggunakan bahasa asing dan terkesan sulit untuk dimaknai dalam pekerjaan Selain untuk meningkatkan pemahaman, kendala penggunaan bahasa asing, maupun lainnya dapat diminimalisir.

 

 

Kolaborasi

Program-program HSSE yang diterapkan di PHI-Regional 3 Kalimantan juga diharapkan dapat membangun ekosistem kolaborasi dengan baik. Program terbaru yang diinisiasi oleh Fungsi HSSE PHI-Regional 3 Kalimantan adalah Komitmen HSSE 2023, yaitu sebuah akta komitmen bersama seluruh manajemen PHI di wilayah Regional 3 Kalimantan, baik di kantor pusat maupun zona. Selain memperkokoh kolaborasi internal, Fungsi HSSE juga menerbitkan akta Komitmen HSSE yang ditujukan kepada pimpinan perusahaan mitra kerja guna memastikan para pimpinan perusahaan tersebut menempatkan aspek HSSE sebagai fokus dan prioritas utama selama menjalankan pekerjaan di PHI-Regional 3 Kalimantan.

 

Beberapa program lain seperti HSSE Partnership sebagai wujud penerapan dari CSMS sudah dan akan terus dilakukan. Penerapan sistem rewards and consequences yang baik juga turut mendukung kolaborasi antara Perusahaan dan mitra kerja sekaligus dapat mengoptimalkan pengawasan penerapan HSSE oleh keseluruhan Perwira. Kampanye gabungan untuk peningkatan kesadaran keselamatan juga terus dilakukan antar zona. Beragam perbaikan dan penyempurnaan program juga terus dilakukan oleh PHI-Regional 3 Kalimantan demi memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak.

 

Target to zero accident

Pada awal tahun 2023, beberapa insiden fatality yang terjadi di lingkungan Subholding Upstream menjadi wake-up call bagi kita untuk kembali menguatkan aspek keselamatan operasi. Transformasi HSSE yang kemudian dicanangkan oleh Subholding Upstream Pertamina merupakan salah satu upaya penguatan aspek HSSE terutama Safety.. Ke-4 fokus Transformasi HSSE ini bukanlah hal yang baru di PHI-Regional 3 Kalimantan, namun pelaksanaan di lapangan harus secara konsisten dan terus menerus diperkuat dan dipastikan. Seluruh upaya pencegahan kecelakaan kerja senantiasa berpedoman kepada HSSE Golden Rules dan CSLR, serta sistem tata kerja atau prosedur berlaku yang diterapkan di seluruh entitas Pertamina.

 

Senior Manager HSSE Regional 3, Benyamin Argubie menyampaikan harapannya bahwa, “Kita semua bisa kembali kepada safety basic principles dan percaya bahwa insiden dapat dicegah. Harapannya, keselamatan operasi menjadi komitmen di semua lini, karena hanya dengan mewujudkan operasi yang selamat kita bisa mewujudkan visi Pertamina untuk menjadi perusahaan migas kelas dunia.” 

 

Let’s stand up for Safety!

DOWNLOAD